Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks pemain Manchester United, Gerard Pique, mengungkapkan pengalaman buruk yang dia alami ketika bermain di tim tersebut.
Gerard Pique jebolan akademi Barcelona, La Masia, mulai tahun 1997-2004.
Pada 2004, Pique menimba ilmu ke Inggris untuk bergabung dengan tim junior Manchester United.
Pique langsung dipromosikan ke tim utama di tahun yang sama.
Hingga akhirnya dia kembali ke Barcelona pada 2008.
Meski cuma empat tahun di Manchester United, namun Pique mempunyai pengalaman horror yang sulit dilupakan.
Peristiwa tersebut melibatkan mantan kapten The Red Devils, Roy Keane.
Kala itu, Pique yang menjadi pemain starter tengah bersiap-siap di ruang ganti bersama pemain Man United lainnya.
Di ruang ganti, Pique berada bersama pemain-pemain top seperti Roy Keane, Ruud van Nistelrooy, dan Rio Ferdinand.
(Baca Juga: Beda 180 Derajat! Febri Hariyadi Dipuja-puja, Pemain Ini Justru Panen Kritik Pedas)
Pique yang masih 18 tahun pun sempat gugup karena dikelilingi pemain bintang.
"Saya duduk di ruang ganti dan kaos kaki saya berdekatan dengan Van Nistelrooy, Ferdinand, dan Giggs," ucap Pique seperti dilansir BolaSport.com dari Four Four Two.
"Saya ingin tak terlihat. Saya berpikir untuk melakukan pekerjaan saya sebaik-baiknya dan tak mencolok," kata dia menambahkan.
Selain itu, ada pula yang membuat Pique benar-benar ketakutan di Manchester United.
Di ruang ganti, Pique duduk disamping kapten tim, Roy Keane, ketika menunggu pelatih Sir Alex Ferguson masuk dan memberi instruksi.
Ketika tengah berada dalam situasi hening, ada getaran dari telepon genggam yang bunyinya bisa terdengar dengan jelas di ruangan itu.
(Baca Juga: Bantai Singapura, Timnas U-23 Indonesia Masih Punya 5 Kekurangan yang Nyata)
Pique menyadari bahwa telepon genggam yang berbunyi itu adalah miliknya.
Roy Keane yang merasa terganggu dengan bunyi ponsel itu, lantas mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan.
Bak singa kelaparan, Keane berusaha mencari dari mana bunyi tersebut berasal.
"Roy tak bisa menemukan sumber bunyi. Dia lalu melihat ke sekeliling bak maniak. Matanya tertuju ke segala arah, dia benar-benar ingin tahu," tutur bek asal Spanyol itu.
"Dia lalu berteriak lantang, 'Ponsel siapa itu?!', namun kami terdiam. Dia bertanya lagi, kami tediam lagi. Hingga akhirnya dia bertanya untuk ketiga kalinya. 'Punya siapa ponsel itu?!'," kata Pique mengenang kejadian tersebut.
Alhasil, Pique pun mengakui bahwa ponsel itu adalah miliknya.
Dan seperti yang diduga, Keane mengamuk karena kejadian tersebut.
"Roy benar-benar mengamuk. Dia membabi-buta di depan semua orang! Itu luar biasa. Saya hampir ngompol karena kejadian itu," ujar suami Shakira itu.
Namun, meski 'dihabisi' oleh Keane, Pique tak menyimpan dendam. Dia mengakui bahwa itu adalah kesalahannya.
"Sekarang, pada 2018, semuanya berbeda. Semua anak muda menggunakan ponsel sebelum pertandingan. Namun, jika itu terjadi pada 2006? Itu beda cerita," tutur dia.
"Jangan melakukan itu. Khususnya di Manchester United. Jangan di ruang ganti Roy Keane. Itu adalah satu dari sekian ribu kesalahan yang saya buat di Man United," ucapnya.