Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liverpool menunjukkan bahwa kekokohan lini pertahanannya menjadi yang terbaik di antara liga top Eropa.
Pertahanan Liverpool kembali terjaga dari gol lawan pada laga kontra Southampton, di Anfield, Sabtu (22/9/2018).
Tim asuhan Juergen Klopp itu berhasil meraih poin sempurna berkat kemenangan 3-0.
Yang menarik dari kemenangan Si Merah ini adalah mereka berhasil melanjutkan tren apik di sektor pertahanan.
Sepanjang enam pekan pertama Liga Inggris, Liverpool baru kebobolan 2 gol alias memiliki rasio kebobolan 0,33 per laga.
Hingga Sabtu (24/9/2018) malam, angka itu menjadi yang terbaik di lima liga top Eropa: Liga Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis.
Di Liga Italia tim yang memiliki rasio kebobolan terkecil adalah Sampdoria dan Fiorentina, yaitu 3 gol dari 5 laga (rasio 0,60 per laga).
Angka itu tentu tidak lebih baik dari Liverpool.
Sementara di Liga Spanyol, Real Madrid masih menjadi yang terbaik dalam hal bertahan dengan jumlah kebobolan 3 dari 5 partai alias rasio 0,60.
Manchester City di Puncak Daftar Tim dengan Skuat Termahal https://t.co/TPDcPq12W6
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 22 September 2018
Barcelona, Real Betis, dan Villarreal berpeluang menyamai catatan itu jika mereka berhasil tidak kebobolan di laga pekan kelima.
Namun, mereka tak akan bisa lebih baik dari Liverpool pada pekan ini.
Bayern Muenchen yang memiliki rasio kebobolan 0,5 (2 gol dari 4 partai), terbaik di Liga Jerman, juga masih di bawah Virgil van Dijk dkk.
Tim Liga Prancis dengan rasio kebobolan terkecil adalah Montpellier, 0,67 (4 gol dari 6 pertandingan).
Peraing terdekat Liverpool di Liga Inggris adalah Manchester City yang memiliki rasio 0,5 per partai, hasil dari kebobolan 3 gol dari 6 laga.
Rasio kebobolan Liverpool bisa semakin baik, jika bisa mempertahankan kesolidan lini belakang mereka pada laga-laga selanjutnya.
Rendahnya angka gol yang bersarang di gawang Alisson Becker menunjukkan sektor terlemah Liverpool dalam beberapa musim terakhir sudah berhasil dibenahi.
Liverpool Vs PSG, Kelemahan Neymar Dieksploitasi Juergen Klopp https://t.co/1MwEnpz6Mg
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 19 September 2018
Bukti betapa lemahnya sektor belakang tim berjuluk Merseyside Merah itu pada musim-musim sebelumnya bisa ditilik dari jumlah kebobolan mereka dalam kurun waktu yang sama.
Musim lalu, Liverpool sudah kebobolan 11 gol hingga pekan keenam.
Mundur semusim lagi, 2016-2017, 9 gol bersarang dalam enam laga perdana.
(Baca Juga: Media Italia Sebut Cristiano Ronaldo Tak Lagi Dilindungi Wasit di Liga Champions)
Musim 2015-2016, mereka sudah kebobolan 7 gol dalam kurun waktu yang sama.
Kedatangan bek Virgil van Dijk dan kiper Alisson Becker adalah salah satu sebab membaiknya kemampuan defensif Si Merah.
Biaya mahal hingga harus memecahkan rekor transfer dunia menjadi sepadan dengan hasil di lapangan.
(Baca Juga: Bek Anyar Manchester United Menjelma Jadi Gareth Bale di Liga Champions)