Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Strategi Maurizio Sarri di Chelsea Tumbalkan Pemain Jawara Liga Inggris Musim 2016

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Sabtu, 22 Desember 2018 | 07:46 WIB
Pelatih Chelsea Maurizio Sarri, dalam sesi wawancara jelang laga pekan ke-13 Liga Inggris kontra Tottenham Hotspur pada Sabtu (24/11/2018) di Stadion Wembley. (twitter.com/ChelseaFC)

Gelandang Chelsea, Danny Drinkwater, tak memiliki kejelasan tempat dan masa depan setelah timnya kedatangan pelatih Maurizio Sarri.

Maurizio Sarri datang ke Chelsea awal musim ini dengan pakem formasi 4-3-3.

Dalam formasi tersebut, tiga gelandang Chelsea lazim diisi oleh Jorginho sebagai deep-lying midfielder di tengah.

Sisanya, Mateo Kovacic dan N'Golo Kante yang memerankan gelandang box-to-box, dipasang Chelsea di sisi kiri dan kanan.

Kondisi tersebut membuat kesempatan bermain Danny Drinkwater di lini tengah Chelsea semakin suram.

Baca Juga:

Musababnya, tipikal Danny Drinkwater dinilai Maurizio Sarri tak cocok dengan strategi bermain yang ia miliki.

Apalagi Sarri juga lebih condong memainkan Cesc Fabregas, Ross Barkley, dan Ruben Loftus-Cheek sebagai pelapis gelandang utama.

"Danny masuk dalam daftar pemain di Liga Inggris, tetapi tidak di Liga Europa," ucap Maurizio Sarri, dilansir BolaSport.com dari laman Football London.

"Saya pikir ia adalah gelandang yang sangat bagus, tetapi ia cocok bermain sebagai pemain tengah dengan (didampingi) dua gelandang," katanya menambahkan.

Drinkwater didatangkan The Blues musim panas 2017 dengan mahar 34,11 juta pound dari klub jawara Liga Inggris musim 2015-2016, Leicester City.

Kemungkinan, pemain 28 tahun itu diproyeksikan pelatih Chelsea saat itu, Antonio Conte, sebagai salah satu pelapis tiga gelandang tengah atau bertahan dalam formasi 3-5-2.

Sekaligus sebagai pengganti Nemanja Matic yang dijual ke Manchester United.

Namun, pergantian rezim kepelatihan membuat ia tak pernah bermain setelah diturunkan di Community Shield 2018 melawan Manchester City.

Baca Juga:

Sarri pun tak bisa menjamin masa depan gelandang jebolan akademi Manchester United itu di Tim London Barat.

"Dengan tiga (pemain tengah), ia benar-benar bukan seorang gelandang tengah. Ia tak cocok bermain sebagai gelandang tengah kiri atau gelandang tengah kanan," ujar pria 59 tahun ini.

"Jadi, saya pikir satu-satunya masalah bagi ia adalah permainan sepak bola saya. Saya tak tahu tentang masa depannya, itu tergantung pada klub.

"Serta saya rasa terserah padanya. Saya tak tahu," tutur mantan pelatih Napoli ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kalian ada di pihak yang mana? . #josemourinho #mourinho #realmadrid

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P