Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arsenal Bakal Gunakan Filosofi Jose Mourinho agar Bangkit dari Kekalahan

By Scholastica Novena M.P.K - Kamis, 7 September 2017 | 07:50 WIB
Reaksi manajer Manchester United, Jose Mourinho, seusai timnya mengalahkan Ajax Amsterdam dalam laga final Liga Europa di Stadion Friends Arena, Stockholm, Swedia, pada 24 Mei 2017. (PAUL ELLIS/AFP)

Kiper Arsenal, Petr Cech, mengungkapkan bahwa pada saat ini timnya harus bermain dengan lebih dari sekedar menampilkan permainan yang bagus.

Cech bersikeras bahwa mental para pemain Arsenal sedang berubah.

Kiper asal Republik Ceska itu terbiasa dengan ajaran Jose Mourinho sewaktu keduanya berada di Chelsea.

Pelatih yang kini mengasuh Manchester United itu menanamkan sikap "menang dengan segala cara."

Dilansir BolaSport.com dari Mirror, Cech mengakui bahwa Arsenal akan mulai untuk mengadopsi cara pendekatan pelatih dari klub saingan Arsenal itu.

Pada awal musim ini, Arsenal telah kalah dua kali dalam tiga pertandingan pertama mereka, termasuk kalah telak empat gol tanpa balas dari Liverpool.

Cech memang pernah merasakan kepelatihan Mourinho di Chelsea dalam dua periode, yaitu pada 2004 hingga 2007 dan 2013 hingga 2015.

"Ketika dia (Mourinho) datang dari FC Porto, dia membawa hal inti, dia datang dari klub di mana Mourinho tak menerima dirinya untuk sekedar memenangi posisi kedua," ujar Cech.


Kiper Arsenal, Petr Cech, melakukan pemanasan sebelum dimulainya laga final Piala FA kontra Chelsea di Stadion Wembley, London, Inggris, pada 27 Mei 2017.(IAN KINGTON/AFP)

"Dia membawa semangat yang sama di Chelsea. Dia hanya memikirkan kemenangan, apapaun caranya."

Menurut Cech, Mourinho merupakan pelatih yang membenci hasil seri.

Ketike dulu Cech dan rekan-rekannya di Chelsea kembali ke ruang ganti dengan hasil seri, bisa dilihat bahwa Mourinho tidak merasa puas.

"Filosofi Arsenal sangat berkebalikan, bukan menang dengan segala cara namun menang dengan cara bermain yang bagus." lanjut Cech.

"Seperti kata Juergen Klopp, Arsenal ibarat musik klasik. Mereka bermain dengan keindahan, sinkronisasi antar instrumen - Itulah filosofi yang mendarah daging di Arsenal."

"Kami menolak bermain tanpa permainan yang bagus dan itu sudah diwariskan dari generasi ke generasi." ujar Cech.

"Saya pikir kami menemukan keseimbangan yang baik selama minggu-minggu terakhir musim lalu. Gagasan utama hari ini adalah terus mengendalikan permainan termasuk mengamankan keuntungan kita di belakang," pungkas kiper berusia 35 tahun itu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P