Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arsene Wenger Sarankan Financial Fair Play Ditiadakan

By Scholastica Novena M.P.K - Jumat, 8 September 2017 | 10:18 WIB
Reaksi pelatih Arsenal, Arsene Wenger, dalam partai Liga Inggris di kandang Liverpool, Anfield, 27 Agustus 2017. (ANTHONY DEVLIN/ AFP)

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menyatakan bahwa peraturan Financial Fair Play (FFP) dari Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) kini dikuasai oleh gejolak pasar.

Pemikiran tersebut muncul di benak Wenger karena pelatih asal Prancis itu menilai UEFA seolah tak memiliki kekuatan untuk mengatur kegiatan jual-beli pemain.

Setelah Manchester United membeli Paul Pogba dengan harga yang menjadi rekor dunia, kini total tersebut dilampaui oleh transfer Neymar dan Kylian Mbappe ke Paris Saint-Germain.

Barcelona pun ikut disinggung Wenger karena mendatangkan Ousmane Dembele dengan bayaran besar.

Biaya besar yang dikeluarkan PSG menuai kritik dari para praktisi sepak bola dan UEFA telah menyatakan akan melakukan investigasi meski klub ibu kota Prancis tersebut yakin tidak melanggar aturan FFP.

FFP merupakan membatasi pengeluarkan klub di bursa transfer sesuai dengan pemasukan yang diterimanya.

Meski awalnya Wenger mendukung kebijakan UEFA untuk mencegah pengeluaran sembrono sebuah klub, kini sang pelatih meyakini bahwa FFP sudah mulai usang.

"Saya selalu mendukungnya namun hari ini saya tak yakin bahwa kami bisa mempertahankannya," ujar Wenger.


Penyerang AS Monaco, Kylian Mbappe, memperebutkan bola dengan bek Lyon, Mouctar Diakhaby, dalam laga Ligue 1 di Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Prancis pada 23 April 2017.(PHILIPPE DESMAZES / AFP)

Wenger mempertanyakan bilamana sepak bola akan sepenuhnya membuka diri sebagai wadah investasi sebab sepak bola telah menjadi olahraga terkuat di dunia.