Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer baru Chelsea, Maurizio Sarri, mengaku tidak takut dengan kutukan yang telah dirasakan oleh para pendahulunya di kursi kepelatihan The Blues.
Maurizio Sarri diangkat sebagai manajer baru Chelsea setelah pihak klub memutuskan memecat Antonio Conte setelah memiliki musim yang buruk, kendati sukses mempersembahkan gelar juara Piala FA.
Antonio Conte juga bukan manajer tanpa prestasi besar karena sukses meraih gelar juara Liga Inggris 2016-2017.
Pemecatan Antonio Conte itu juga merupakan bagian dari kutukan yang dialami oleh beberapa manajer Chelsea yang sukses mempersembahkan gelar juara.
Selain Antonio Conte, ada 4 manajer lainnya yang juga merasakan hal yang sama. Mereka adalah Carlo Ancelotti, Roberto Di Matteo, Rafael Benitez, dan Jose Mourinho.
(Baca Juga: Resmi Boyong Bintang Swansea City, Klub Promosi Liga Inggris Ini Sudah Habiskan Dana Rp 1,3 Triliun)
Melihat hal tersebut, Maurizio Sarri mengaku tidak takut dengan kutukan yang melekat pada manajer-manajer Chelsea sebelumnya.
Mauruzio Sarri hanya fokus untuk membuat Chelsea tampil bagus dan memenangi banyak gelar dan menyerahkan perihal masa depannya kepada pihak klub.
"Semua ini tergantung pada keputusan klub dan saya ingin bertahan di sini untuk beberapa tahun ke depan," kata Maurizio Sarri seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Saya harus mampu meraih gelar dan kemudian semuanya tergantung pada klub. Saya ingin tinggal di sini untuk waktu yang lama," tuturnya.
(Baca Juga: 6 Pemain Muda yang Siap Guncang Panggung Liga Inggris 2018-2019)
Sepanjang kariernya, Maurizio Sarri belum pernah mampu meraih satu pun gelar bergengsi.
Maurizio Sarri hanya pernah meraih gelar individu sebagai Pelatih Terbaik 2015-2016 versi Asosiasi Pelatih Italia (AIAC) dan Pelatih Terbaik 2016-2017 versi Asosiasi Pesepa Bola Italia (AIC).