Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Selain Frank de Boer, Ini 4 Manajer dengan Masa Kerja Paling Kilat di Liga Inggris

By Ade Jayadireja - Senin, 11 September 2017 | 20:24 WIB
Pelatih Crystal Palace, Frank de Boer, saat menghadiri konferensi pers di ajang Premier League Asia Trophy, 22 Juli 2017. (ISAAC LAWRENCE/AFP)

Nasib sial menghinggapi Frank de Boer. Sosok asal Belanda itu harus mengakhiri kariernya sebagai manajer Crystal Palace.

Frank de Boer menerima surat pemecatan dari Palace pasca-kekalahan 0-1 dari Burnley, Minggu (10/9/2017).

Artinya, sosok asal Belanda itu didepak setelah hanya melakoni lima partai dengan catatan empat kekalahan dan cuma satu kali menang.

Catatan tersebut menjadikan De Boer sebagai pelatih dengan masa bakti paling singkat di kasta teratas sepak bola Negeri Ratu Elizabeth II.

Selain De Boer, berikut ini empat pelatih Liga Inggris yang memiliki masa jabatan pendek.

LES REED


Les Reed saat masih menukangi Charlton Athletic(PAUL ELLIS / AFP )

Selepas pemecatan Iain Dowie dari kursi pelatih Charlton Athletic pada November 2006, Les Reed langsung ditunjuk sebagai pengganti.

Namun, Reed bertahan di Stadion The Valley hanya selama sekitar 21 hari.

Manajer kelahiran London itu dilengserkan dari kursi juru taktik setelah membawa timnya mengukir lima kekalahan dan satu kemenangan dalam enam partai.

BOB BRADLEY


Bob Bradley semasa menjadi pelatih Swansea City(BEN STANSALL / AFP )

Bob Bradley diangkat sebagai peracik strategi Swansea City per 3 Oktober 2016 untuk menggantikan posisi Francesco Guidolin.

Baru mendampingi Swansea dalam sebelas laga, pria asal Amerika Serikat itu sudah diminta pergi oleh manajemen klub.

Swansea memang jeblok di bawah arahan Bradley.

Klub beralias The Swans tersebut menelan tujuh kekalahan, dua seri, dan dua kemenangan.

JACQUES SANTINI


Jacques Santini ketika menangani Tottenham Hotspur(MARTYN HARRISON / BLADES SPORTS PHOTOGRAPHY / AFP )

Setelah mendampingi timnas Prancis pada Piala Eropa 2004, Jacques Santini menerima tawaran dari Tottenham Hotspur buat menjadi manajer.

Pria kelahiran Delle itu langsung bikin geger lantaran mengundurkan diri seusai melakoni 13 laga bareng Spurs.

Berbeda dengan nama-nama sebelumnya, alasan Santini pergi dari klub bukanlah karena masalah prestasi.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa sang nakhoda terlibat perseteruan dengan Direktur Olahraga Spurs kala itu, Frank Arnesen.

SAMMY LEE


Sammy Lee semasa menukangi Bolton Wanderers(ANDREW YATES / AFP )

Kursi pelatih Bolton Wanderers lowong pada April 2007 selepas kepergian Sam Allardyce.

Lee, yang saat itu berstatus asisten, langsung naik jabatan menjadi pelatih utama.

Keberuntungan tak menyertai Lee. Hanya enam bulan berselang, ia menerima surat PHK.

Lee dipecat lantaran cuma mampu memberikan tiga kemenangan dalam 14 pertandingan.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P