Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pelatih Internazionale Milan, Jose Mourinho, membantah tudingan bahwa dia pelatih yang hobi pindah-pindah klub alias kutu loncat.
Jose Mourinho melatih Inter Milan 2008 hingga 2010.
Pelatih asal Portugal tersebut membawa Inter dua kali juara Liga Italia, satu kali Piala Italia, dan memenangi Liga Champions.
(BACA JUGA: Mediokritas Stan Kroenke dan Alasan Arsene Wenger Belum Dipecat)
Namun, prestasi gemilang Mourinho di Stadion Giuseppe Meazza diwarnai anggapan bahwa dia tidak menyiapkan rencana jangka panjang atau mempromosikan pemain muda.
Mourinho tidak setuju dengan anggapan tersebut.
"Kalau ada yang menuduh saya senang berpindah klub, mungkin ada benarnya. Namun, saya bukan spesialis pelatih jangka pendek," kata Mourinho.
Sosok yang kini menangani Manchester United tersebut pun mengatakan bahwa dia selalu menyiapkan klubnya menghadapi perubahan setelah dia pergi.
"Saya menyiapkan semua klub saya untuk kesuksesan agar pengganti saya datang ke klub yang berstatus klub hebat," ucapnya.
Mourinho membela diri dengan membuktikan deretan prestasinya di klub lain, seperti di Real Madrid, FC Porto, dan Chelsea.
"Saya pergi dari Porto dan Inter setelah juara Liga Champions, serta menolak tawaran Real Madrid bertahan. Saat Chelsea memecat saya, momen itu terjadi setelah kami juara," tutur Mourinho.
Sosok yang dijuluki The Special One tersebut pun menilai bahwa warisan gelar penting sudah cukup jadi pondasi untuk tiap klub yang dia tinggalkan.
"Kalau Anda pindah klub setelah menjadi juara, itu bukan rencana jangka pendek. Saya meninggalkan warisan jangka panjang," kata Mourinho.