Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terbelit Utang, Pemilik AC Milan Bakal Jual 25 Persen Saham Klub

By Verdi Hendrawan - Selasa, 3 Oktober 2017 | 06:33 WIB
Pemilik baru AC Milan lewat perusahaan Rossoneri Sport Investment Lux, Yonghong Li (tengah), berpose bersama CEO klub, Marco Fassone (kanan), dan perwakilan perusahaan, David Han Li, dalam jumpa pers di Casa Milan, Milan, pada 14 April 2017. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Pemilik AC Milan, Li Yonghong, dikabarkan tengah berusaha untuk menjual sebagian saham klub yang baru ia pimpin sejak 14 April 2017 itu.

Li Yonghong merupakan Presiden AC Milan yang ditunjuk langsung oleh konsorsium Rossoneri Sport Investment Lux sebagai pemilik 99,93 persen saham klub.

Rossoneri Sport Investment Lux yang baru menyelesaikan pembelian AC Milan dari Fininvest dengan total harga 606 juta euro (sekitar Rp 9,6 triliun), kini dikabarkan siap melepas sebagian saham klub.

Menurut laporan dari surat kabar ekonomi ternama Italia, Il Sole 24 Ore, Li berencana untuk menjual 25 persen saham AC Milan kepada pihak lain.

Hal ini dilakukan oleh Li untuk mengembalikan dana pinjaman dari Elliot Group sebesar 180 juta (sekitar Rp 2,8 triliun) saat menyelesaikan akuisisi AC Milan dari Fininvest.

(Baca Juga: Gawat, Setelah 13 Tahun, Lionel Messi Dikabarkan Siap Meninggalkan Barcelona Karena Hal Ini)

Menurut kabar dari Il Sole 24 Ore, Li bersedia untuk menjual 25 persen saham AC Milan seharga 200 juta euro (sekitar Rp 3,2 triliun).

Sampai saat ini, Il Sole 24 Ore juga mengabarkan bahwa belum ada pihak yang dipercaya berminat untuk membeli 25 persen saham AC Milan itu.

Namun, Li dikabarkan terus menjalin komunikasi dengan dua perusahaan asal Amerika Serikat, Goldman Sachs dan Merrill Lynch, untuk membiayai kembali AC Milan.

Kondisi ini bisa memperparah stabilitas yang ada di dalam AC Milan.

Pasalnya, performa tim arahan pelatih Vincenzo Montella itu tengah menjadi sorotan setelah mengalami dua kekalahan beruntun di Liga Italia dari Sampdoria dan AS Roma dengan skor identik, 0-2.