Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
AC Milan meraih tiga angka atas Rijeka pada matchday kedua Liga Europa, Jumat (29/9/2017) dini hari WIB.
Kemenangan 3-2 AC Milan atas Rijeka dipastikan oleh gol Patrick Cutrone di menit-menit akhir pertandingan.
Namun, performa AC Milan dinilai kurang meyakinkan karena kebobolan 2 gol dalam kurun waktu 6 menit.
Penampilan kurang meyakinkan yang ditunjukkan oleh Rossoneri seolah menjadi deja vu pada saat dikalahkan oleh Sampdoria 0-2 di pekan keenam Liga Italia.
Leonardo Bonucci on AC Milan: "We’ve done nothing yet, which must make us even hungrier to get results." pic.twitter.com/iDr0o4Jynt
— Squawka News (@SquawkaNews) September 21, 2017
Salah satu pemain yang menjadi kambing hitam dari penampilan buruk lini belakang AC Milan adalah Leonardo Bonucci.
Didatangkan dari sang rival, Juventus, dengan nilai transfer 42 juta euro, Bonucci langsung ditunjuk menjadi kapten baru AC Milan di musim pertamanya.
Namun, dalam beberapa kesempatan, Bonucci gagal menunjukkan performa gemilang.
Bahkan pemain berusia 30 tahun itu dinilai sebagai biang keladi buruknya penampilan AC Milan di sektor belakang saat menghadapi Rijeka.
Media-media Italia pun berbondong-bondong mengirimkan serangan kepada Bonucci.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Calcio Mercato, tak kurang dari 3 media Italia melontarkan kritikan pedas kepada Bonucci.
La Gazzetta dello Sport menulis, "Ia (Bonucci) memberikan peluang kepada Araujo Heber. Yang lebih parah ia membuat blunder di area terlarang. Ia juga berperan pada gol Boadu Acosty yang membuat skor menjadi 2-1."
Tuttosport pun ikut berkomentar, "Ia membuat assist yang bagus kepada Mateo Musacchio, namun itu tak cukup menutupi penampilan buruknya di lini belakang. Ia tidak menunjukkan kemampuan terbaik yang ia punya."
Corriere dello Sport menambahkan, "Masalah AC Milan tidak pada lini pertahanan. Walaupun mereka bermain dengan 3 atau 4 bek, hanya satu pemain yang membuat tampil buruk dan berdampak pada tim."