Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AS Roma Vs Udinese - Aksi Bocah Ajaib Turki

By Sabtu, 23 September 2017 | 17:30 WIB
Gelandang serang AS Roma, Cengiz Under, melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur dalam laga International Champions Cup di Red Bull Arena in Harrison, New Jersey, AS, pada 25 Juli 2017. (DON EMMERT/AFP)

AS Roma mesti bermain tiga kali dalam sepekan terakhir. Hal tersebut membuka peluang para pemain yang selama ini jarang tampil. Salah satunya Si Bocah Ajaib.

Penulis: Riemantono Harsojo

Julukan tersebut datang dari media-media di Turki untuk Cengiz Under.

Penyerang sayap dan gelandang serang berusia 20 tahun itu juga mendapat nama julukan Paulo Dybala-nya Turki.

Setelah gemilang bersama Basaksehir di Super Lig 2016-2017, yakni mencetak tujuh gol dan lima assist serta membawa klub menempati peringkat dua, Cengiz Under menjadi incaran klub-klub Eropa.

Roma menang dengan nilai transfer 13,4 juta euro.

Cengiz Under melakukan debut Liga Italia dalam partai melawan Inter pada 26 Agustus. Ia menggantikan gelandang bertahan Daniele De Rossi pada menit ke-83.

Saat itu Roma tertinggal 1-2. I Lupi perlu lebih banyak pemain ofensif. Namun, Roma akhirnya kalah 1-3.

Pada laga giornata ketiga kontra Verona pekan lalu, pelatih Eusebio Di Francesco memberikan kesempatan kepada Cengiz Under untuk tampil sejak menit pertama.

(Baca Juga: Barisan Pemain Bintang yang Kecewa dengan Rating Mereka di FIFA 18)

Penampilan Si Bocah Ajaib selama 75 menit tidak mengecewakan.

Satu tembakan Cengiz Under mengenai tiang gawang. Menurut Whoscored, akurasi operan sang pemain adalah 83,3 persen.

Dalam polling di situs Vocegiallorossa, Cengiz Under terpilih sebagai pemain terbaik kedua Roma di laga setelah Alessandro Florenzi.

(Baca Juga: Ini Lagu yang Akan Dinyanyikan Timnas Catalan Jika Sudah Merdeka)

"Pemain Turki berusia 20 tahun ini menari-nari di antara para lawan dan menunjukkan memiliki kualitas penting," sebut Vocegiallorossa.

"Berbeda dengan Gregoire Defrel, dia membawa keaktifan yang lebih besar ke depan".

Defrel adalah pemain yang oleh pelatih Di Francesco mendapat kepercayaan menempati posisi penyerang kanan pada dua partai awal Roma musim ini.


Penyerang AS Roma, Gregoire Defrel (kanan) berduel dengan bek Inter Milan, Yuto Nagatomo, dalam laga kedua tim pada Minggu (27/8/2017) dini hari WIB.(ALBERTO PIZZOLI/AFP)

Mengingat penampilan lumayan saat lawan Verona, tidak ada salahnya kalau Di Francesco memberi kesempatan kepada Cengiz Under untuk kembali beraksi saat melawan Udinese di Olimpico pada Sabtu (23/9).

Tradisi Menang

Udinese bukan lawan sangat berat untuk Roma. Jadi, cukup tepat jika pemain minim pengalaman tampil di Serie A seperti Cengiz Under mendapat kesempatan untuk beraksi.

Sejak musim 2013-2014 atau dalam delapan duel terakhir, Roma selalu mengalahkan Udinese.

(Baca Juga: Pasoepati Keluhkan Sistem Penjualan Tiket di Stadion Manahan)

Musim lalu, I Lupi bahkan mencatat kemenangan clean-sheet, menang 4-0 di Olimpico dan 1-0 di Friuli.

Kegagalan terakhir Roma mengambil tripoin dari duel kontra Udinese terjadi pada 9 Maret 2013.

Saat itu Si Serigala tertahan 1-1 di markas Tim Zebra. Sebelumnya pada pertandingan kandang di musim 2012-2013, Roma kalah 2-3 di Olimpico.

Apakah Udinese dapat mengejutkan lagi seperti empat tahun lalu?

(Baca Juga: Ini yang Dilakukan Persib U-19 Jelang Laga 8 Besar Liga 1 U-19)

Peluang ada, tapi tidak besar. Musim ini performa tim asuhan Luigi Delneri dalam pertandingan tandang belum bagus.

Danilo cs selalu kalah dalam dua partai di luar Friuli, yakni 2-3 dari SPAL dan 1-2 dari Milan.

Sebaliknya performa Roma di Olimpico membaik.

(Baca Juga: Semeru FC Sukses Atasi Tekanan Psikologis)

Setelah kalah 1-3 dari Inter dan seri 0-0 dengan Atletico Madrid di Liga Champions, Si Serigala menang 3-0 atas Verona dengan penyerang Edin Dzeko mencetak dua gol.

Melihat kualitas skuat Roma yang ada di atas Udinese serta penyerang Dzeko kembali tajam, I Lupi pantas mendapat prediksi akan menang di pertandingan ini.

PRAKIRAAN FORMASI

ROMA (4-3-3): 1-alison (K); 25-b. peres, 44-manolas, 5-juan jesus, 11-kolarov (B); 7-pellegrini, 16-De Rossi, 6-strootman (G); 17-Under, 9-dzeko, 8-perotti (P). Cadangan: 28-Skorupski, 18-Lobont, 24- Florenzi, 20-Fazio, 15-Moreno, 21- Gonalons, 4-Nainggolan, 30-Gerson, 23-Defrel, 92-El Shaarawy. Pelatih: Eusebio Di Francesco

UDINESE (4-1-4-1): 22-Scuffet (K); 19-Larsen, 5-Danilo, 17-Nuytinck, 97-Pezzella (B); 23-Hallfredson (GB); 10-depaul, 6-fofana, 72-barak, 15-lasagna (G); 20-maxi lopes (P). Cadangan: 1-Bizzarri, 25-Borsellini, 4-Angella, 3-Samir, 55-Bochniewicz, 53-Adnan, 85-Behrami, 99-Balic, 14-Jankto, 7-Matos, 96-Ewandro, 9-Bajic. Pelatih: Luigi Delneri

PREDIKSI

  • BOLA 55-45

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P