Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Barcelona Hebat karena Lebih Rapat

By Jumat, 15 September 2017 | 21:28 WIB
Kiper Barcelona, Marc-Andre Ter Stegen, dalam pemanasan menjelang duel di Liga Champions melawan Borussia Moenchengladbach di Borussia Park, Jerman, (28/9/2016). (Odd ANDERSEN/AFP)

Barcelona besutan Ernesto Valverde berhasil mewujudkan awalan gemilang, kalau tak boleh dibilang nyaris sempurna.

Tim beralias Blaugrana selalu menang dalam tiga laga pembuka liga versus Real Betis (2-0), Alaves (2-0), dan Espanyol (5-0).

Situs resmi Barca menyebut bahwa pasukan Ernesto Valverde mencatat start terbaik sejak Divisi Primera La Liga, kasta pertama Liga Spanyol, digulirkan pada 1928/29.

Selalu menang dalam tiga pekan awal bukan capaian baru bagi Barcelona.

Namun, Barca racikan Valverde mendapatkan sorotan ekstra lantaran tampil tajam serta tak pernah kebobolan.

Saat ini, Lionel Messi dkk. telah mendulang sembilan gol.

Torehan itu lebih baik dari skuat peraih treble asuhan Luis Enrique pada 2014-2015.

Kala itu, Barca juga selalu menang dan tak menderita gol dalam tiga partai pembuka La Liga.

Akan tetapi, produktivitas Blaugrana racikan Enrique (6 gol) masih kalah dari tim 2017-2018.

Barcelona polesan Gerardo Martino memang mencetak sebelas gol dan selalu menang dalam trilaga awal La Liga 2013/14.

Walau begitu, pencapaian tersebut sedikit "cacat" akibat sepasang gol yang bersarang ke gawang Blaugrana.

Tak aneh jika kemudian situs resmi Barca mendeklarasikan start skuat 2017-2018 sebagai yang terbaik.

Valverde tak pernah lelah menyatakan dalam sesi konferensi pers bahwa dirinya mencari keseimbangan antara bertahan dan menyerang, tanpa sedikit pun mengurangi esensi tim sebagai dominator permainan.

"Kami sedikit berubah berkat ide Valverde," kata kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen, memberi kesaksian.

Solid musim ini

Barcelona lebih sabar dalam membangun permainan dari lini per lini.

Pendekatan berbeda dari tim era Enrique yang sangat sering memberikan bola langsung ke trisula lini serang.

Kekalahan dari Real Madrid di Piala Super Spanyol 2017 menyadarkan Valverde bahwa tim asuhannya lamban dan begitu kacau saat tak menguasai bola.

"Salah satu kuncinya adalah tak membiarkan tim terlalu terpecah. Harus ada keseimbangan," kata Valverde di Sport.

Jarak rapat antarlini sejauh ini terbukti menghadirkan kesolidan.

Ter Stegen boleh dibilang tak banyak mengeluarkan keringat.

Dalam tiga partai liga, kiper asal Jerman itu hanya melakukan tiga penyelamatan, sebuah sinyal yang bagus bagi Barca.

Keberhasilan Barca meraih trigelar pada 2014-2015 diawali dengan rekor clean sheet selama delapan pekan awal beruntun di liga.

Waktu itu gawang Claudio Bravo sempat steril dari gol lawan selama 755 menit.

Ter Stegen dan Barca asuhan Valverde kini berada dalam trek yang tepat untuk mengejar rekor tersebut.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P