Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan Presiden Barcelona, Joan Laporta, ikut mendukung mosi tidak percaya yang dilayangkan kepada manajemen Barcelona saat ini.
Laporta sempat menjabat sebagai presiden dari 2003 hingga 2010.
Dia kalah dari Bartomeu pada pemilihan edisi 2015.
"Sebagai seorang anggota saya orang ke 15.142 yang menandatangani #VotedeCensura2017," tulis Laporta via akun Twitter miliknya.
"Klub ini dimiliki oleh anggota," ujar pria berumur 55 tahun tersebut.
Com a soci 15142 acabo de lliurar la signatura per al #VotdeCensura2017 . El Club és dels soci@s.
— Joan Laporta Estruch (@JoanLaportaFCB) September 9, 2017
Visca el #Barça.
Posisi Josep Maria Bartomeu sebagai Presiden Barcelona tampaknya terancam setelah mosi tidak percaya yang diluncurkan Agusti Benedito.
Seperti Laporta, dia kalah bersaing dengan Bartomeu pada 2015.
Menurut ;aporan dari Sport yang dilansir BolaSport.com, lebih dari 3.000 orang membentuk antrean panjang sebelum dan sesudah laga derbi Catalan melawan Espanyol, Sabtu (9/9/2017).
Mereka menandatangani dukungan mosi tidak percaya yang ditujukan kepada Bartomeu.
Mosi tidak percaya bisa berjalan apabila ada 16.570 anggota memberikan tanda tangan.
Untuk itu, Benedito berencana menjaring tanda tangan lagi saat Barcelona melawan Juventus pada laga Liga Champions, Rabu (13/9/2017) dini hari WIB.
Pada Juli 2017, Laporta dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, mengatakan jika manajemen Barcelona sekarang mundur, ia akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden.
"Kami meninggalkan tim Barcelona terbaik sepanjang masa dan mereka malah menghancurkannya," ujar Laporta.