Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengapa Uruguay Boleh Pasang 4 Bintang di Jersey?

By Taufan Bara Mukti - Jumat, 6 Juli 2018 | 21:54 WIB
Penyerang Uruguay, Edinson Cavani (kiri), merayakan gol yang dicetak bersama Diego Godin dalam laga Grup A Piala Dunia 2018 kontra Rusia di Samara Arena, Samara, Rusia pada 25 Juni 2018. (FABRICE COFFRINI/AFP)

Aturan FIFA tahun 2010 membolehkan tim nasional memasang bintang di jersey sebanyak jumlah trofi Piala Dunia, mengapa Uruguay punya 4 bintang?

Timnas yang pernah menjuarai Piala Dunia menambahkan lambang bintang di jersey mereka.

Brasil menjadi negara terbanyak pengoleksi trofi Piala Dunia yakni lima kali.

Di jersey Selecao pun terpampang lima bintang di atas logo Federasi Sepak Bola Brasil, CBF.

Di bawah Brasil, Jerman dan Italia mengoleksi empat trofi Piala Dunia.

Kedua negara tersebut juga mencantumkan empat bintang di jersey mereka kendati Italia tak lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.

(Baca Juga: Juventus Rusak Tradisi Klub jika Boyong Cristiano Ronaldo)

Namun ada kejanggalan jika menilik jersey milik Uruguay.

Tim berjulukan La Celeste itu mempunya empat bintang di jersey, padahal baru memenangi dua Piala Dunia (1930 dan 1950).

Lantas darimana gerangan asal dua bintang lainnya?


Gelandang timnas Uruguay, Lucas Torreira, berduel dengan penyerang Portugal, Andre Silva, dalam laga babak 16 besar Piala Dunia 2018, Sabtu (30/6/2018) di Fisht Stadium, Sochi.(ODD ANDERSEN / AFP)

Dilansir BolaSport.com dari Talk Sport, Uruguay mendapat keistimewaan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk memajang empat bintang.

Sebab, Uruguay dua kali menjadi juara cabang olahraga sepak bola di Olimpiade (1924 dan 1928).

Karena Piala Dunia baru digelar pada 1930, maka Olimpiade dianggap sebagai pesta sepak bola terbesar kala itu.

Maka FIFA pun mengizinkan Uruguay memasukkan dua gelar juara Olimpiade itu sebagai tambahan bintang di jersey.

(Baca Juga: Juventus dan Cristiano Ronaldo, Mimpi Buruk yang Bakal Bersatu)

Sebelum 1924, para atlet yang tampil di Olimpiade dianggap sebagai atlet amatir sehingga tak bisa dimasukkan kategori Piala Dunia.

Lalu setelah 1928, atlet yang berlaga di Olimpiade dibatasi menjadi di bawah 23 tahun.

Karena Olimpiade 1924 dan 1928 adalah tonggak penting dari pesta olahraga terutama sepak bola, maka FIFA menganggap dua event itu sebagai pengganti Piala Dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P