Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ulangi Tragedi 2014, Brasil Tersingkir Setelah Pemain Intinya Absen

By Dwi Widijatmiko - Sabtu, 7 Juli 2018 | 02:55 WIB
Reaksi penyerang Brasil, Neymar, setelah timnya tertinggal 0-2 di babak pertama laga perempat final Piala Dunia 2018, 6 Juli 2018 di Kazan Arena. (BENJAMIN CREMEL/AFP)

Langkah timnas Brasil di Piala Dunia 2018 akhirnya terhenti di babak perempat final.

Jumat (6/7/2018) waktu setempat atau Sabtu dini hari di Kazan Arena, Selecao gagal ke semifinal setelah ditaklukkan timnas Belgia 1-2.

Pencapaian Brasil di Piala Dunia 2018 lebih buruk daripada Piala Dunia 2014, ketika mereka mampu mencapai semifinal.

Akan tetapi, proses tersingkirnya Tim Biru-Kuning memiliki kemiripan dengan tragedi empat tahun lalu, saat Selecao dibantai Jerman 1-7.

Di Piala Dunia 2014, Timnas Brasil yang sempat melangkah dengan mantap sejak fase grup kehilangan dua pemain intinya di semifinal.

Bek Thiago Silva terkena akumulasi kartu kuning, sedangkan Neymar absen karena mengalami cedera.

Tanpa dua pemain utamanya itu, Brasil kolaps. Mereka tak pernah bisa bangkit setelah kebobolan gol pertama di menit ke-11.

Dalam selang hanya 6 menit, antara menit ke-23 hingga 29, gawang Selecao bahkan kemudian dijebol 4 gol oleh Jerman!

Di perempat final Piala Dunia 2018, situasi yang sama dialami timnas berjulukan Canarinho itu.

Mereka kehilangan satu pemain utamanya setelah gelandang bertahan Casemiro harus absen karena terkena akumulasi kartu kuning.

Timnas Brasil kemudian memang tidak kolaps separah 2014. Mereka hanya kalah 1-2.

Dalam kondisi tertinggal 0-2 di babak pertama, Selecao juga terus berusaha menyerang dan mendapatkan beberapa peluang yang digagalkan barisan pertahanan Belgia dan kiper Thibaut Courtois.

(Baca Juga: Mengapa Uruguay Boleh Pasang 4 Bintang di Jersey?)

Namun, efek menghilangnya Casemiro jelas terasa dalam proses kekalahan tim besutan Tite.

Fernandinho, gelandang yang diturunkan menggantikan Casemiro, adalah figur yang mencetak gol bunuh diri yang membuka skor pada menit ke-13.

Fernandinho juga beberapa kali kalah dalam duel di lini tengah, termasuk gagal memblok aliran bola Belgia saat melancarkan serangan balik yang kemudian berbuah gol kedua yang dicetak oleh Kevin De Bruyne pada menit ke-31.

Seperti dikutip Bolasport.com dari Whoscored, Fernandinho hanya sekali berhasil mengeksekusi tekel dari 5 upaya sepanjang pertandingan.

Perbedaan dengan Casemiro tampak sangat jelas dengan gelandang bertahan Real Madrid itu membuat rata-rata 4,3 tekel sukses per penampilan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P