Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pengamat tersebut memiliki kompetensi bahasa setempat dan telah dilatih untuk memahami masing-masing kebiasaan dan budaya penggemar suatu tim.
(Baca Juga: Terungkap Isi Pesan Whatsapp Zidane kepada Ronaldo Cs Usai Pergi dari Real Madrid)
Kompetensi tersebut mengacu pada standar yang telah dibakukan oleh Fare Network secara global, terhadap praktik diskriminatif yang kerap terjadi di dunia sepak bola.
Tiga pengamat antidiskriminatif akan langsung berhubungan dengan petugas keamanan dan keselamatan stadion.
Peranan pengamat tersebut yakni untuk memfasilitasi penyelidikan yang dilakukan oleh badan kedisplinan FIFA, melalui pemaparan bukti bila insiden diskriminatif terjadi.
(Baca Juga: Tottenham Hotspur adalah Tiket Piala Dunia bagi Kieran Trippier)
Sekretaris Jenderal FIFA, Fatma Samoura, menyatakan bahwa hal ini telah menjadi komitmen FIFA dalam memberantas kasus-kasus rasialis dalam sepak bola.
"FIFA memiliki pendekatan nirtoleransi terhadap diskriminasi, dan kasus ini adalah sesuatu yang kami angggap sangat serius," ucap Samoura dilansir BolaSport.com dari laman FIFA
5 Negara dengan Skuat Termahal di Piala Dunia 2018, Tak Ada Timnya Messi dan Ronaldo https://t.co/gsyLtuLcFQ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 6 Juni 2018
"Selain langkah edukasi kepada anggota asosiasi, kami juga memiliki sistem yang akan bereaksi dan memberikan sanksi terhadap tindakan diskriminatif," kata Samoura menambahkan.
"Serta langkah-langkah lain untuk memastikan lingkungan yang bebas diskriminasi selama Piala Dunia berlangsung," ucapnya lagi.