Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pilar Belgia, Eden Hazard, akan mengadapi tim pujaannya di masa kecil, Prancis, dalam babak semifinal Piala Dunia 2018.
Eden Hazard masih berumur tujuh tahun ketika timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 1998.
Hazard tumbuh di kota Braine-le-Compte, Belgia, dimana kota tersebut adalah kota yang menggunakan bahasa Prancis dan hanya berjarak satu jam perjalanan dari Lille, Prancis.
Pada waktu itu, Belgia sebenarnya juga ikut tampil di Piala Dunia 1998, namun kualitas mereka jauh di bawah Tim Ayam Jantan.
Zinedine Zidane, Thierry Henry, Lilian Thuram hingga Laurent Blanc, lebih membuat Hazard kecil mengidolakan tim negara tetangganya tersebut.
Legenda Belgia seperti Marc Wilmots, Luc Nilis hingga Emile Mpenza, hanya meraih hasil tiga kali imbang dan harus gagal lolos dari fase grup.
Bahkan, pada Piala Eropa 2012, Eden Hazard yang baru saja hengkang dari Lille ke Chelsea, masih setia mendukung Tim Ayam Jantan.
(Baca juga: Pelatih Prancis: Thierry Henry adalah Musuh Kami)
"Saya 99 persen Belgia dan satu persen Prancis," ucap Hazard seperti dilansir BolaSport.com kepada BeIN Sport seperti dilansir BolaSport.com dari Independent.
"Pada masa lalu, saya selalu mendukung Prancis daripada Belgia."
"Saya masih anak-anak pada Piala Dunia 1998, dan pada saat itu, Prancis jauh lebih bagus daripada Belgia."
"Tanpa mengurangi rasa hormat, kami selalu merasa diri kami sebagai orang Belgia, namun kami mendukung tim sepak bola Prancis."
Kini, di Piala Dunia 2018, Hazard tengah bersiap untuk menghadapi tim yang pernah didukungnya di masa lalu.
Belgia dan Prancis akan saling jegal untuk memperebutkan satu tiket ke final.
Kedua tim akan bertemu di Stadion Saint-Petersburg pada Rabu (11/7/2018) pukul 01.00 dini hari WIB.