Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dendam Tak Terbalas, Zlatko Dalic Gagal Hadirkan Magis bagi Sang Profesor

By Kautsar Restu Yuda - Senin, 16 Juli 2018 | 08:41 WIB
Ekspresi pelatih timnas Kroasia, Zlatko Dalic, saat laga final Piala Dunia 2018 berakhir dengan kemenangan 4-2 Prancis, di Stadion Luzhniki, Moskow, pada Minggu (15/07/2018). (CHRISTOPHE SIMON / AFP)

Tumbang dari Prancis membuat pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, gagal membalaskan dendam sang guru, Miroslav Blazevic.

Zlatko Dalic menujukkan ekspresi kecewa usai timnas Kroasia yang dia asuh tumbang 2-4 dari Prancis di Luzhniki Stadium, Moskow, Minggu (15/7/2018).

Kroasia mencetak dua gol via sontekan Ivan Perisic (28') dan Mario Mandzukic (69').

Sementara Prancis membalas dengan empat gol melalui sundulan Mario Mandzukic (menit 18-bunuh diri), sepakan Antoine Griezmann (38'-penalti), Paul Pogba (59'), dan Kylian Mbappe (65').

Dalic patut kecewa karena Kroasia begitu dekat dengan sejarah.

(Baca Juga: [PILIHAN] Kalah dari Prancis, Luka Modric Lanjutkan Tradisi Seperempat Abad)

Dengan bermaterikan salah satu skuat terbaik yang pernah dimiliki Kroasia, harapan memenangi Piala Dunia 2018 begitu nyata.

Namun pada akhirnya mereka harus mengakui keunggulan Prancis yang bermaterikan para pemain top Eropa.

Sejatinya, Dalic masih bisa berbangga dengan capaian timnya menjadi finalis.

Pasalnya, itu merupakan prestasi terbaik yang pernah ditorehkan sepanjang sejarah timnas Kroasia.

Akan tetapi dengan kekalahan itu, ada dendam yang belum terbalaskan.

Ya, Kroasia belum pernah menang atas Prancis dengan catatan 4 kali kalah dan 2 kali imbang.

Dendam paling perih bagi Kroasia adalah pada Piala Dunia 1998, kala mereka kalah dari Prancis di fase semifinal.

Pelatih Kroasia kala itu adalah Miroslav Blazevic, guru dari Dalic.

(Baca Juga: [POPULER] Gabung Juventus, Ronaldo Bakal Bertemu Pemain yang Ia Usir dari Real Madrid)

Pada masa-masa awal karier kepelatihannya, Dalic merupakan asisten Blazevic di klub lokal Kroasia, NK Varteks (kini bernama NK Varazdin) pada 2004-2005.

"Dulu kami dikalahkan Prancis karena ketidakadilan. Sekarang kami melihat keadilan akan kembali," ujar Blazevic beberapa waktu lalu, dikutip BolaSport.com dari situs N1 Televizija. 

"Kemenangan atas Prancis akan menjadi keajaiban terhebat di dunia olahraga dalam 100 tahun terakhir," ucapnya.

Namun, harapan Blazevic gagal terwujud. Kroasia kalah, dendam Blazevic belum terbalas, dan keajaiban urung hadir.

Meski begitu, sebelum partai final, Blazevic mengatakan bahwa ia bangga terhadap Dalic yang bisa melampaui prestasinya.

"Tiada yang lebih indah daripada kesuksesan ini. Sungguh bangga melihat murid saya melampaui pencapaian saya," tuturnya.

(Baca Juga: Ada yang Tidak Beres, Manchester City Marah dengan Transfer Jorginho ke Chelsea)

"Saya selalu mendengar cerita tentang seorang profesor yang bahagia melihat muridnya melewati prestasi dia. Zlatko jelas melampaui saya dan membawa kebahagiaan untuk semua orang Kroasia di seluruh dunia," kata mentan pelatih timnas Iran itu.

Dengan hasil tersebut, Prancis memenangi trofi Piala Dunia keduanya, sementara Kroasia harus menunda mimpi mereka guna memenangi titel pertama.

(Baca Juga: Final Piala Dunia 2018, Partai Puncak Paling Seru Kedua dalam Sejarah)

 

Tentu saja, Si Gundul dan tim Bola serta Bolasport hadir langsung di final Piala Dunia 2018 demi bisa menyampaikan berita yang cepat, akurat, dan mendalam untuk BolaSporter. #pialadunia2018 #pildunbarengbola #kgpialadunia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P