Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kehadiran Neymar dianggap sebagai anugerah oleh legenda sepak bola Brasil, Cafu, di tengah nirgelar yang mereka alami.
Legenda timnas Brasil, Cafu, menilai bahwa Neymar adalah anugerah yang dimiliki Brasil dalam 10 tahun terakhir.
Hal ini ia ungkapkan di tengah cercaan publik sepak bola Brasil yang menilai generasi unggul Tim Samba telah mati suri, sejak menjuarai Piala Dunia 2002.
"Kami mempunyai pemain hebat, ia adalah anugerah terbesar kami dalam 10 tahun terakhir. Bahkan menjadi salah satu pemain terhebat saat ini," tutur Cafu sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman Four Four Two.
Di sisi lain, pasca-tersingkirnya Brasil dari Piala Dunia 2018 akibat kekalahan 1-2 dari Belgia pada perempat final, Cafu menilai hal tersebut memang tak bisa termaafkan.
(Baca Juga: BREAKING NEWS - Barcelona Resmi Gaet Clement Lenglet)
Bagaimana tidak, sejak kali terakhir menjadi kampiun pada 2002, langkah tim Samba hanya mentok di semifinal. Itu pun dihelat di kandang sendiri pada 2014.
Apalagi di turnamen kancah regional, Tim Samba tak pernah menang Copa America sejak 2007.
Maka, ia pun menilai wajar jika orang-orang mengelu-elukan Neymar dan menuntut sosok pemain termahal di dunia itu untuk mengubah keadaan Tim Samba.
(Baca Juga: Ini Jadwal Perkenalan Cristiano Ronaldo sebagai Pemain Juventus)
Namun, eks pemain AS Roma dan AC Milan ini menyadari bahwa tuntutan itu bukanlah sesuatu hal yang mutlak dilakukan buat Neymar.
"Jika harus mengubah keadaan atau tidak, itu adalah murni keputusan dirinya. Ia tahu yang terbaik untuk kariernya, dan untuk sepak bola," ucap pengemas 142 caps Selecao ini.
"Ia anak yang cerdas, ia pun tahu apa yang ia lakukan di Piala Dunia. Sehingga, ia bisa melakukan yang lebih baik dan tahu bagaimana cara melangkah maju ke depan," ucap peraih gelar Piala Dunia 2002 ini.
Egy Maulana Vikri terlihat meneteskan air mata saat tergopoh-gopoh meninggalkan lapangan. https://t.co/izpxKSsPxX
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 12, 2018
Cafu merasa tak pantas bagi publik Brasil untuk terus menghukum Neymar, dan harus membuat sang pemain bahagia.
"Kami ingin melihat Neymar bahagia, bahagia dan bahagia, sebab itu baik untuk dirinya dan bagi sepak bola Brasil," katanya.
Capai 2 Final dalam 3 Bulan, Dejan Lovren: Saya Salah Satu Bek Terbaik di Dunia! https://t.co/s5w1ogbcyn
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 12 Juli 2018