Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tiga bek timnas Prancis berhasil mencetak tiga dari total 10 gol Tim Ayam Jantan pada Piala Dunia 2018. Meskipun terbilang tidak banyak, namun gol-gol tersebut merupakan gol-gol sangat amat krusial. Hal itu serupa dengan yang ditampilkan Prancis kala menjuarai Piala Dunia 1998.
Selain barisan depan yang dihuni oleh Kylian Mbappe, Antoine Griezmann dan Olivier Giroud, Prancis juga punya senjata cadangan untuk mencetak gol, yaitu para pemain bertahan yang tak jarang keluar menyerang.
Samuel Umtiti, Raphael Varane dan Benjamin Pavard, ketiga pemain tersebut telah sukses mencantumkan namannya sebagai pencetak gol di buku sejarah Piala Dunia.
Sentuhan magis para defender ini mengingatkan kita untuk kembali ke tahun 1998, ketika Tim Ayam Jantan meraih trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya dan satu-satunya hingga kini.
Nama-nama seperti Laurent Blanc, Lilian Thuram, Bixente Lizarazu, sukses bukan hanya dalam segi bertahan, namun mereka juga sukses dalam membantu kerja David Trezeguet, Thierry Henry hingga Christophe Dugarry untuk mendulang gol.
Pada Piala Dunia 2018 ini, Baik Umtiti, Varane, dan Pavard, ketiga berhasil mencetak masing-masing satu gol dari total 10 gol Prancis.
Tidak menutup kemungkinan gol yang datang dari bek Prancis akan bertambah ketika mereka bertemu Kroasia di partai final, Minggu (15/7/2018) pukul 10.00 WIB.
Umtiti bahkan menja pahlawan kemenangan 1-0 timnya atas Belgia di semifinal.
(Baca juga: 5 Pemain Bintang Kroasia Absen pada Sesi Latihan Terbaru)
Varane menjadi pencetak gol pembuka dan berhasil mengangkat motivasi N'Golo Kante dkk dalam kemenangan 2-0 Tim Ayam Jantan atas Uruguay di babak perempat final.
Sementara Pavard, pemain klub Stuttgart ini mampu memanjakan jutaan pasang mata yang melihat laga Prancis kontra Argentina di babak 16 besar dengan tendangan sensasionalnya dari luar kotak penalti.
Cerita serupa juga terjadi di 1998, Laurent Blanc yang kala itu mendapati timnya sedang kesusuahan untuk menjinakkan Paraguay di babak 16 besar, sukses menjadi penentu kemenangan di ujung babak kedua extra-time, Ayam Jantan akhirnya menang 1-0 dan lolos ke fase berikutnya.
Bahkan semua gol yang dicetak Prancis kala menang 2-1 atas Kroasia di semifinal dicetak oleh bek kiri legendaris, Lilian Thuram.
Thuram berhasil membawa timnya melaju ke final untuk berhadapan dengan Brazil.
Lizarazu yang bergarak mobile di sisi kiri lapangan Prancis pun juga tidak ketinggalan ikut mencantumkan namanya di deretan pencetak gol Prancis kala itu.
Legenda Bayern Muenchen ini turut menyumbang gol dalam kemenanagan besar 4-0 atas Arab Saudi di laga grup C.
Tampaknya generasi Prancis pada Piala Dunia tahun ini, khususnya di sektor lini belakang, sedikit banyak seperti pinang dibelah dua dengan generasi yang mereka punya di tahun kala mereka juara dunia.
Ketika para penyerang pasukan Didier Deshamps mulai tampak putus asa, mereka datang entah darimana dan dengan sekejap berhasil muncul menjadi pahlawan.
Apaka mereka akan muncul sebagai pahlawan di laga final? Mari kita lihat saja.