Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Los Incas, julukan Peru, dihuni oleh banyak pemain dengan kemampuan olah bola bagus, salah satunya Edison Flores yang mencari nafkah di klub Denmark, Aalborg.
Anak asuh Ricardo Gareca memang hanya mendapatkan tiket ke Rusia 2018 lewat jalur play-off antarkonfederasi.
Tapi, tim yang bisa dua kali menahan Argentina serta menekuk Uruguay yang diperkuat Luis Suarez jelas tak bisa diremehkan.
(Baca Juga: Begini Momen Anak-anak Sekolah di Uruguay Rayakan Gol Kemenangan Timnas Mereka)
Denmark tahu betul hal itu. Apalagi, Peru mendapatkan suntikan moral berharga jelang turnamen bergulir.
Kapten Paolo Guerrero bisa kembali memperkuat Peru usai bandingnya diterima pengadilan tinggi olahraga, CAS. Sebelumnya, kapten Los Incas itu dilarang berpartisipasi, karena positif mengonsumsi kokain.
Presenter Cantik Ini Rela Nyeker dan Lakukan Hal Unik demi Dukung Timnas Inggris di Piala Dunia 2018 https://t.co/n4XcXJrtbC
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 16, 2018
Kehadiran Guerrero yang sudah menjadi bagian dari skuat Peru sejak 2004 jelas krusial. Peran Guerrero di Peru barangkali sama besar dengan pengaruh Christian Eriksen untuk Denmark.
Tim Dinamit tak lagi suka berlama-lama dengan bola. Gaya Denmark di bawah asuhan Age Hareide lebih langsung.
Pendekatan itu dipilih guna mengakomodasi kemampuan Eriksen, yang suka menjelajahi boks demi boks lapangan. Dalam 19 laga bersama Hareide, Eriksen mengemas 15 gol.
(Baca Juga: Erwan Hendarwanto, antara PSIM dan Pengantar Gudeg Basah)
"Ketika saya melihat pemain hebat, saya akan memberikan kebebasan untuk mengekspresikan bakatnya," ujar Hareide.
Soal kebugaran, Eriksen jelas berada di depan Guerrero, yang absen dalam partai kompetitif sejak November 2017 dan baru merumput lagi pada 3 Juni silam.
Sinyal bahwa Denmark lebih berpeluang menang?