Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peru Vs Denmark - Laga Penentu Teman Prancis

By BolaSport - Sabtu, 16 Juni 2018 | 20:38 WIB
Gelandang timnas Denmark, Christian Eriksen, melakukan selebrasi seusai membobol gawang Meksiko dalam laga uji coba di Brondby, Denmark, pada 9 Juni 2018. (LARS MOELLER/AFP)

Publik sudah jauh-jauh hari menebak skenario potensial Grup C Piala Dunia 2018. Prancis diprediksi bakal tak tertahankan melaju sebagai pemuncak klasemen grup.

Penulis: Sem Bagaskara

Mayoritas pencinta bola sepakat dengan proyeksi itu. Opini baru terbelah saat coba menentukan siapa teman Prancis untuk melaju ke fase 16 besar.

Peru dan Denmark disebut punya peluang sama besar untuk menjadi pendamping Les Blues. Australia berada di barisan paling bontot.

(Baca Juga: Tendangan Nacho dan Sejarah Real Madrid Bersama Timnas Spanyol)

Hierarki tersebut persis dengan peringkat FIFA penghuni Grup C di klasemen FIFA jelang turnamen berlangsung.

(Baca Juga: Demi Buktikan Kehebatan Saat Lawan Spanyol, Cristiano Ronaldo Sampai Monyong-monyong di Lapangan)

Prancis menghuni posisi tujuh, sementara Peru serta Denmark beriringan di tangga 11 dan 12. Australia tercecer jauh ke undakan ke-36.

Jarak kualitas Peru dan Denmark memang tak begitu jauh. Namun, mereka punya gaya yang berbeda.

Los Incas, julukan Peru, dihuni oleh banyak pemain dengan kemampuan olah bola bagus, salah satunya Edison Flores yang mencari nafkah di klub Denmark, Aalborg.

Anak asuh Ricardo Gareca memang hanya mendapatkan tiket ke Rusia 2018 lewat jalur play-off antarkonfederasi.

Tapi, tim yang bisa dua kali menahan Argentina serta menekuk Uruguay yang diperkuat Luis Suarez jelas tak bisa diremehkan.

(Baca Juga: Begini Momen Anak-anak Sekolah di Uruguay Rayakan Gol Kemenangan Timnas Mereka)

Denmark tahu betul hal itu. Apalagi, Peru mendapatkan suntikan moral berharga jelang turnamen bergulir.

Kapten Paolo Guerrero bisa kembali memperkuat Peru usai bandingnya diterima pengadilan tinggi olahraga, CAS. Sebelumnya, kapten Los Incas itu dilarang berpartisipasi, karena positif mengonsumsi kokain.

Kehadiran Guerrero yang sudah menjadi bagian dari skuat Peru sejak 2004 jelas krusial. Peran Guerrero di Peru barangkali sama besar dengan pengaruh Christian Eriksen untuk Denmark.

Tim Dinamit tak lagi suka berlama-lama dengan bola. Gaya Denmark di bawah asuhan Age Hareide lebih langsung.

Pendekatan itu dipilih guna mengakomodasi kemampuan Eriksen, yang suka menjelajahi boks demi boks lapangan. Dalam 19 laga bersama Hareide, Eriksen mengemas 15 gol.

(Baca Juga: Erwan Hendarwanto, antara PSIM dan Pengantar Gudeg Basah)

"Ketika saya melihat pemain hebat, saya akan memberikan kebebasan untuk mengekspresikan bakatnya," ujar Hareide.

Soal kebugaran, Eriksen jelas berada di depan Guerrero, yang absen dalam partai kompetitif sejak November 2017 dan baru merumput lagi pada 3 Juni silam.

Sinyal bahwa Denmark lebih berpeluang menang?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P