Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Sebelum mengemuka sebagai pelatih Real Madrid, Carlos Queiroz adalah tangan kanan Sir Alex Ferguson di Manchester United. Kini, Queiroz adalah juru racik Iran pada Piala Dunia 2018.
Sementara ini, timnas Iran arahan Carlos Queiroz memimpin klasemen Grup B Piala Dunia 2018.
Skuat dengan julukan Team Melli ini memenangi laga perdana dengan skor 1-0 atas Maroko pada 15 Juni 2018.
Pada saat sama, dua pesaing utama Iran, Spanyol dan Portugal bermain imbang 3-3.
(Baca Juga: H+5 Lebaran, Andik Vermansah dan Achmad Jufriyanto Berpotensi Bentrok di Malaysia)
Menuju laga selanjutnya kontra Spanyol dan Portugal, Iran sebagai salah satu wakil Asia pada turnamen speak bola terakbar sejagat ini cukup percaya diri.
Pria dengan nama lengkap Carlos Manuel Brito Leal Queiroz jadi alasan kuat Team Melli untuk percaya diri menghadapi laga berat itu.
Pelatih asal Portugal ini telah membimbing tiga tim nasional (timnas) pada empat Piala Dunia.
Jadi, saat Iran melawan Spanyol pada Rabu (20/6/2018) bisa menjadi laga yang terbaik selama satu setengah jam.
(Baca Juga: Meksiko Kalahkan Jerman, Ini Alasan Chicarito Menangis Tersedu-sedu)
Laga itu bukan hanya tontonan yang ditunggu dari panggung global, tetapi juga untuk pembuktian dalam karier kepelatihan Queiroz, yang panjang dan terhormat.
Setelah itu atau lima hari berselang, pria 65 tahun ini bisa kembali membuktikan tangan dinginnya saat Iran bersua Portugal.
Kemenangan Iran atas Maroko pada laga perdana dianggap sebagai pencapain Queiroz sebagai pelatih dengan status masterclass.
(Baca Juga: Beda Hasil, Romelu Lukaku dan Pemain Timnas Panama Berdoa Bersama di Lapangan)
Team Melli menunjukkan ketahanan bagus, organisasi permainan memukau, dan kecerdasan pelatih dalam memberikan taktik plus strategi.
”Strategi kami sejak menit pertama adalah menciptakan keruntuhan mental pada para pemain Maroko,” kata Queiroz seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.
”Kami mencoba melakukan itu dengan menciptakan frustrasi dan memblokir semua pembuat drama di lapangan.”
(Baca Juga: Berhasil Cetak Gol Lagi di Thailand, Sahabat Cristiano Ronaldo Justru Dipermalukan Terens Puhiri Cs)
Saat pertandingan berlangsung, Iran mulai terlihat lebih berbahaya dan mendapat hadiah pada detik-detik terakhir laga.
Pemain Maroko, Aziz Bouhaddouz pun salah antisipasi dengan menyundul hasil tendangan bebas pemain Iran lalu masuk ke gawang sendiri.
”Karena kami mampu menciptakan kepanikan di lini pertahanan mereka, laga berubah,” ucap Queiroz.
”Para pemain Maroko tahu kami bisa memenangi pertandingan dan itu mengubah segalanya pada menit-menit terakhir,” katanya.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Queiroz pernah dalam dua periode menjadi tangan kanan Sir Alex Ferguson pada saat Menchester United berjaya.
Selepas menukangi Afrika Selatan (Afsel) pada Piala Dunia 2002, dia jadi asisten manajer Fergie, sapaan Sir Alex untuk Setan Merah sampai 2003.
Semusim pada 2003-2004, Queiroz naik kasta sebagai pelatih dan menangani Real Madrid.
Sayang, dia tak sukses bersama Los Blancos.
Dia pun kembali ke United dan kembali jadi tangan kanan Sir Alex dari 2004-2008.
Pada 2008, dia setuju menangani timnas Portugal dan membawa skuat Selecao das Quinas lolos ke Piala Dunia 2010.
Per 2011, Iran beruntung mendapatkan servis Queiroz dan lolos ke Brasil untuk Piala Dunia 2014.
Kini, Team Melli masih bersama Queiroz berjuang di Rusia pada Piala Dunia 2018 dan pertandingan pertama dilalui dengan kemenangan.
(Baca Juga: David de Gea Akan Jadi Kiper dengan Gaji Tertinggi di Dunia)