Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Dunia 2018 adalah Ajang Jebloknya Tim Papan Atas

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Sabtu, 23 Juni 2018 | 16:41 WIB
Gelandang Jerman Mesut Oezil (kiri), bersama Julian Draxler dan Toni Kroos dalam laga melawan Meksiko di Grup F Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, 17 Juni 2018. (YURI CORTEZ/AFP)

 Piala Dunia 2018 memang baru menapaki putaran kedua babak penyisihan grup. Namun, berbagai kejadian telah memberikan kesan tersendiri bagi semua penikmat sepak bola seluruh dunia.

Salah satu fenomena yang patut dicirikan pada ajang empat tahunan antarnegara ini adalah ketidakberdayaan tim-tim unggulan.

Jerman yang dalam satu dekade ini tak pernah kalah pada laga pembukaan semua kompetisi baik itu Piala Eropa maupun Piala Dunia, nyatanya takluk 0-1 dari Meksiko, Minggu (17/6/2018).

Keberadaan Lionel Messi, Sergio Aguero, Paulo Dybala, dan Gonzalo Higuain di Argentina, tak mampu memberikan kemenangan setelah ditahan 1-1 oleh Islandia dan dihajar 0-3 Kroasia.

Sementara kualitas merata di seluruh lini yang dimiliki Spanyol tak bisa berbicara banyak lantaran ditahan 3-3 Cristiano Ronaldo cs, dan hanya mampu menang tipis 1-0 atas tim yang tak pernah lolos dari fase grup Piala Dunia, Iran.

Adapun kemampuan individual Neymar seperti nyaris tumpul tatkala Brasil ditahan imbang 1-1 Swiss pada 18 Juni 2018.

(Baca Juga: Siapakah yang Lebih Baik di antara Ronaldo dan Messi di Level Internasional?)


(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa) 


Pelatih Belgia, Roberto Martinez (kanan) dan gelandang Kevin De Bruyne berbincang saat latihan di Park Arena, Sochi, Rusia, pada 16 Juni 2018.(ADRIAN DENNIS/AFP)

(Baca Juga: John Stones Ungkap Sosok yang Berperan Besar dalam Kariernya di Manchester City)

Pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez, pun mengamati bahwa Piala Dunia kali ini adalah kompetisi yang sangat sulit sekali pun bagi tim unggulan.

"Anda tentu melihat di setiap tim, mereka memiliki ide yang jelas untuk mereka lakukan di lapangan," tutur Martinez seperti dikutip BolaSport.com dari laman Goal.

"Namun, permainan terbuka justru membuat semakin sulit dan sulit untuk mencetak gol. Hal ini tergantung pada peningkatan teknologi, informasi dan kesadaran taktis yang harus dipersiapkan tim-tim besar," kata Martinez menambahkan.

Di sisi lain, tim-tim dengan peringkat FIFA lebih rendah berhasil tampil memukau dan mampu bermain kolektif, serta menunjukkan kesolidan.

Martinez pun menyebut bahwa pemain-pemain dengan kualitas terbaik harus dipastikan memiliki hubungan yang padu satu sama lain, sehingga tampak sebuah organisasi kukuh seperti pada level klub.

"Semua orang kini memiliki teknologi dan informasi untuk mempersiapkan permainan hingga detail," ujar eks pelatih Everton ini.

"Beberapa tahun lalu Anda tentu melihat talenta dan keputusan di lapangan memberikan dampak yang lebih besar, namun edisi kali ini adalah sebuah kejutan," ucapnya lagi.

(Baca Juga: Gembira Philippe Coutinho Cetak Gol, Kiper Brasil Dorong Sang Pelatih Hingga Tersungkur)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P