Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih timnas Iran, Carlos Queiroz, berbicara dalam konferensi pers menjelang laga pamungkas Grup B kontra timnas Portugal di Mordovia Arena, Saransk, Senin (25/6/2018) waktu setempat atau Selasa pukul 01.00 dini hari WIB.
Sebelum menukangi timnas Iran pada 4 April 2011, Carlos Queiroz pernah menjabat sebagai timnas Portugal dalam kurun waktu 11 Juli 2008 sampai 9 September 2010.
Bersama Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, Queiroz mengarungi keras persaingan di Piala Dunia 2010.
(Baca Juga: Kolombia Bantai Polandia, James Rodriguez Jadi Pencetak Gol Terbanyak 2 Piala Dunia)
Saat itu, Portugal tersingkir pada babak 16 besar setelah dikalahkan timnas Spanyol 0-1 melalui gol David Villa.
Namun, Carlos Queiroz sempat mengalami kisah manis pada ajang yang berlangsung di Afrika Selatan itu.
Queiroz membawa Portugal menorehkan kemenangan terbesar dalam sejarah mereka di Piala Dunia ketika mencukur Korea Utara 7-0 pada partai kedua Grup G.
Gol Selecao das Quinas diceploskan oleh Raul Meireles (menit ke-29), Simao (53'), Hugo Almeida (56'), Tiago (60', 89'), Liedson (81'), dan Cristiano Ronaldo (87').
Kini Carlos Queiroz berada di pihak berseberangan dengan Cristiano Ronaldo cs dan tak mengharapkan target muluk.
(Baca Juga: Hasil Piala Dunia 2018 - Kerja Sama Pemain Madrid dan Barcelona Menangkan Kolombia, Pulangkan Polandia)
"Portugal adalah tim yang sangat hebat dan kuat," kata Carlos Queiroz seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi FIFA.
"Mereka merupakan kandidat juara Piala Dunia. Kami harus realistis," ucap Queiroz lagi.
Kendati mengakui ketangguhan Portugal, Carlos Queiroz menegaskan pasukannya akan tampil habis-habisan.
"Kami akan berjuang sejak menit pertama hingga akhir pertandingan untuk impian kami," ujar Carlos Queiroz.
(Baca Juga: Radamel Falcao Kukuhkan Diri sebagai Top Scorer Sepanjang Masa Kolombia)
Carlos Queiroz dihadapkan pada rekor buruk Iran yang tak pernah menang dalam laga pamungkas grup di Piala Dunia dengan rincian satu imbang dan tiga kekalahan. Bahkan, dalam periode tersebut, Iran cuma mencetak tiga gol dan kebobolan 10 kali.