Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih timnas Spanyol, Fernando Hierro, mengaku menyangsikan sejarah timnya di Piala Dunia sebagai stimulus jelang laga kontra Maroko.
Timnas Spanyol datang ke Rusia pada Juni ini dengan label favorit untuk memenangkan Piala Dunia 2018.
Memiliki deretan pemain berkualitas di semua lini dan menyandang status sebagai juara edisi 2010, turut menguatkan potensi untuk renggut titel edisi kali ini sekaligus menjadi yang kedua bagi Tim Matador.
Meski memiliki rekam jejak yang bagus, tak membuat sang pelatih, Fernando Hierro, jemawa dan mengaku tak tahu tentang apa pun yang akan terjadi, jelang laga pamungkas penyisihan Grup B kontra Maroko, Selasa (27/6/2018) dini hari pukul 01.00 WIB.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
(Baca Juga: Jual Radja Nainggolan ke Inter Milan, AS Roma Malah Dapatkan 2 Pemain dan Rp 396 Miliar)
"Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, kami memang kalah pada pertandingan pertama. Tetapi pada akhirnya menjadi juara," kata Hierro seperti dinukil BolaSport.com dari laman Football Espana.
"Sementara ketika saya masih bermain, kami selalu pulang ke rumah setelah babak perempat final. Namun, semua itu hanyalah sejarah dan sama sekali tak akan membantu kami esok hari," ujar pelatih 50 tahun ini.
(Baca Juga: Paul Pogba: Mungkin Ini Piala Dunia Terakhir Saya)
Setiap Kali Neymar Terjatuh, Bar di Brasil Beri Minuman Gratis ke Para Pengunjung https://t.co/y7VhIcPu9A
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 25, 2018
Eks-pemain Real Madrid ini juga menyatakan timnya harus melupakan semua statistik dan membuktikan mampu untuk terus membuat kemajuan.
Menurut Hierro apabila tim beralias La Furia Roja finis sebagai juara Grup B, itu akan menjadi sempurna. Karena hal itu adalah target besar timnya.
Hierro pun membeberkan bagaimana yang seharusnya dilakukan suatu tim untuk meraih gelar juara dunia, termasuk bagi Spanyol andai lolos ke babak 16 besar.
"Agar menjadi juara dunia, Anda harus mengalahkan semua orang di depan Anda," kata pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut.
"Dalam hal ini kami tak dapat memilih apakah kami menginginkan berjumpa suatu tim atau tim tertentu lain pada babak selanjutnya," ujar pria yang semasa bermain berposisi sebagai bek tengah ini.