Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Permainanan memukau timnas Inggris kala kontra Panama pada Piala Dunia 2018, disebut sebagai efek samping yang positif dari Liga Inggris.
Timnas Inggris sukses hantam Panama dengan skor 6-1, dalam laga penyisihan grup Piala Dunia 2018, Minggu (25/6/2018).
Rentetan gol The Three Lions dilesakkan atas nama John Stones (menit ke-8, 40'), Jesse Lingard pada menit ke-36, serta trigol Harry Kane (22'-p, 40'-p, menit ke-62).
Sementara satu gol balasan Panama ditorehkan Filipe Baloy 12 menit sebelum laga berakhir.
Kemenangan ini tentu menjadi puja-puji bagi seluruh anggota skuat Inggris di Piala Dunia 2018.
Namun di balik kecemerlangan para pemain, terdapat peran besar sang pelatih, Gareth Southgate, yang dinilai cerdas dalam memotivasi dan meramu strategi tim.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
(Baca Juga: Berisiko Absen, Sergio Busquets Nekat Main Kontra Maroko)
(Baca Juga: Inilah Rekan Paling Pas Sergio Busquets di Lini Tengah Spanyol)
Pelatih 47 tahun itu pun dianggap mampu memaksimalkan bakat serta mencairkan kegugupan para pemain Tim Tiga Singa.
Sebab, sebelumnya fan bertanya-tanya mengapa mereka yang mampu tampil impresif di Liga Inggris bersama klub masing masing, seperti membeku kala berseragam tim nasional.
Selain itu, keberanian Southgate untuk menggunakan paten formasi tiga bek tengah dalam skema 3-5-2, disebut sebagai pendekatan yang membuat para pemain bebas melakukan serangan, utamanya bagi para bek sayap.
#POPULER Lionel Messi Sengaja Bermain Jelek di Piala Dunia 2018? https://t.co/bnwQXKzrtB
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 25, 2018
Racikan strategi itu pun dinilai oleh sang pemain, Harry Kane, diilhami oleh sang pelatih berkat kompleksitas strategi yang diterapkan klub-klub Liga Inggris. Dimana kompetisi tersebut dikatakan sebagai salah satu liga paling kompetitif di dunia.
"Kami memiliki beberapa pelatih terbaik di dunia yang berkerja di Liga Inggris, sehingga kami memiliki ide yang menarik," tutur Kane seperti dilansir BolaSport.com dari laman Reuters.
"Merupakan kesempatan yang istimewa untuk benar-benar melihat pertandingan Liga Inggris, disamping mengamati berbagai formasi dan banyak sistem yang berbeda," kata lelaki 24 tahun ini.
"Saat ini, filosofi dan gaya bermain kami berubah dengan hebat dan sangat kontras dari sebelumnya," ujar Kane menjelaskan.