Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penampilan cemerlang Kroasia di fase grup Piala Dunia 2018 tak menutupi kebobrokan yang melanda HNS, federasi sepak bola mereka.
Laporan Firzie A. Idris dan Herka Yanis Pangaribowo dari Saint Petersburg, Rusia
Hal ini disampaikan Sasa Lugonjic, seorang reporter senior Nova TV, saluran televisi nomor satu di Kroasia.
“Liga sepak bola lokal kami lemah. Infrastruktur sangat buruk, lapangan latihan, stadion, dan fasilitas pendukung lainnya tak mumpuni bahkan di klub-klub besar sekali pun,” ujar Sasa kepada BolaSport.com.
Ia mengungkapkan bahwa kondisi tersebut “absurd” dan bahwa federasi mereka tak peduli kondisi infrastruktur tadi.
Padahal, lapangan itu untuk para pemain muda yang nantinya akan memperkuat timnas Kroasia.
“Tim nasional adalah buah cherry di puncak sementara fondasi kue tersebut adalah pemain muda dan kondisi ideal untuk mengembangkan mereka,” lanjutnya sembari meminum kopi.
BolaSport.com pun berlanjut menanyakan perihal kasus korupsi yang menyerang para petinggi federasi Kroasia, termasuk soal korupsi transfer pemain.
“Aah, kamu tahu tentang itu. Ya, benar. itu sisi tergelap sepak bola Kroasia. Beberapa orang paling berpengaruh di sepak bola Kroasia tengah dipenjara atau menjadi terdakwa,” ujarnya lagi.
Ia mengungkapkan bahwa kasus-kasus besar tersebut adalah alasan kenapa publik Kroasia punya pandangan sangat negatif terhadap federasi mereka.
“Banyak fans kecewa dengan federasi kami karena kasus-kasus tadi. Mustahil kami terus beroperasi seperti ini karena publik tidak menyukai chairman federasi sendiri,” lanjutnya.
(Baca Juga: Dihancurkan Uruguay, Timnas Rusia Merusak Tradisi Para Tuan Rumah Piala Dunia dari Eropa)
Padahal, ia menambahkan, dinamika harmonis antara suporter dan federasi menjadi kunci bagi timnas untuk berjaya.
“Sekarang kami punya atmosfer bagus di tim, semua laporan di media sangat positif. Namun, sangat penting bagi kami untuk punya masa depan cerah dan federasi yang bisa menjadi kebanggaan di Kroasia,” lanjut Sasa.
“Sudah 10 tahun terakhir kami tak punya federasi yang bisa membuat kami bangga,” tuturnya lagi.