Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
(Baca Juga: Media Inggris Ingin Kroasia Didiskualifikasi dari Piala Dunia 2018 karena 3 Hal Ini)
Stadion itu kemudian dibangun untuk menyambut Asian Games 1962 ketika Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah.
Untuk pembangunan stadion tersebut, pemerintah Indonesia menggunakan pinjaman dana dan ahli konstruksi dari Rusia.
Oleh karena itu, Luzhniki Stadium kemudian disebut sebagai kembaran Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Dari segi bangunan, Luzhniki Stadium dan SUGBK memiliki perbedaan yang cukup besar.
Kapasitas Luzhniki Stadium mencapai 81 ribu penonton, sementara SUGBK hanya 76 ribu penonton.
Lalu dari rumput stadion, Luzhniki memakai rumput hybrid, sedangkan SUGBK menggunakan rumput Zoysia Matrella.
(Baca Juga: Brasil Sudah Tersingkir Pun Neymar Masih Diolok-olok Legenda Manchester United)
Luzhniki Stadium membutuhkan dana sebesar 350 juta euro untuk proses pembangunan.
Adapun SUGBK tak sampai setengahnya, atau sekitar 59 juta euro hingga proses renovasi pada 2017.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on