Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Luzhniki Stadium, Venue Final Piala Dunia Prototipe Stadion Termegah di Indonesia

By Taufan Bara Mukti - Minggu, 15 Juli 2018 | 19:59 WIB
Stadion Luzhniki dilihat dari River Cruise pada Sabtu (9/6/2019). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM )

Partai final Piala Dunia 2018 akan digelar di stadion yang memiliki keterkaitan dengan Indonesia, Luzhniki Stadium.

Timnas Prancis dan Kroasia akan saling sikut di partai final Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7/2018).

Luzhniki Stadium menjadi salah satu dari 12 stadion yang digunakan untuk menggelar pertandingan akbar Piala Dunia 2018.

Selain sebagai venue partai final, Luzhniki Stadium juga menjadi tempat diselenggarakannya pembukaan Piala Dunia 2018 antara tuan rumah, Rusia, melawan Arab Saudi.

Tuan rumah kala itu menang 5-0 atas Arab Saudi.

Stadion berkapasitas 81 ribu penonton itu ternyata memiliki keterkaitan dengan stadion termegah di Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Dilansir BolaSport.com dari Tribun Travel, Bapak Proklamator Indonesia, Ir Soekarno, pernah berpidato di stadion tersebut di depan publik Rusia (dulu Uni Soviet) pada 1956.

Agaknya Soekarno sangat terkesan dengan kemegahan stadion tersebut.

Sehingga, sekembalinya ia dari Rusia, ia memerintahkan untuk membangun stadion yang serupa di Jakarta.

(Baca Juga: Media Inggris Ingin Kroasia Didiskualifikasi dari Piala Dunia 2018 karena 3 Hal Ini)

Stadion itu kemudian dibangun untuk menyambut Asian Games 1962 ketika Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah.

Untuk pembangunan stadion tersebut, pemerintah Indonesia menggunakan pinjaman dana dan ahli konstruksi dari Rusia.

Oleh karena itu, Luzhniki Stadium kemudian disebut sebagai kembaran Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).


Potret Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada malam hari. ( DOK INSTAGRAM/@STADIONGELORABUNGKARNO )

Dari segi bangunan, Luzhniki Stadium dan SUGBK memiliki perbedaan yang cukup besar.

Kapasitas Luzhniki Stadium mencapai 81 ribu penonton, sementara SUGBK hanya 76 ribu penonton.

Lalu dari rumput stadion, Luzhniki memakai rumput hybrid, sedangkan SUGBK menggunakan rumput Zoysia Matrella.

(Baca Juga: Brasil Sudah Tersingkir Pun Neymar Masih Diolok-olok Legenda Manchester United)

Luzhniki Stadium membutuhkan dana sebesar 350 juta euro untuk proses pembangunan.

Adapun SUGBK tak sampai setengahnya, atau sekitar 59 juta euro hingga proses renovasi pada 2017.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P