Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain Argentina, Javier Mascherano menghabiskan sebagian babak kedua dengan luka di wajah dan wajah yang mengucur, untuk membawa La Albiceleste menang 2-1 atas Nigeria di Saint Petersburg Stadium, Selasa (26/6/2018) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB.
Berkat kemenangan ini, Argentina dipastikan melaju ke babak 16 besar sebagai runner-up grup D dengan koleksi 4 poin.
Hasil ini didapat setelah di laga lainnya, Kroasia menang 2-1 atas Islandia, sekaligus menjadi pemuncak grup D dengan raihan poin sempurna, 9.
Dua gol kemenangan Argentina dicetak oleh Lionel Messi (14') dan Marcos Rojo (87'), hanya mampu dibalas penalti Victor Moses pada menit ke-51.
Meski Marcos Rojo menjadi pahlawan kemenangan dengan golnya, predikat pahlawan juga layak disematkan kepada Javier Mascherano yang mengakhiri laga dengan muka penuh darah.
(Baca juga: Rekor-rekor Penalti yang Menyertai Kegagalan Cristiano Ronaldo)
Ia sempat menjadi aktor antagonis bagi Argentina, karena menyebabkan penalti bagi Nigeria.
Eks gelandang Barca dinilai menarik jersey pemain Nigeria Leon Balogun hingga wasit menghadiahi Nigeria tendangan penalti melalui VAR (Video Assistent Referee).
Kritikan mulai muncul, kepada gelandang 35 tahun akibat 'kesalahannya' tersebut.
Javier Mascherano is finished
— Footy Accumulators (@FootyAccums) 26 June 2018
Javier Mascherano deserved another yellow card, Nigeria was denied a clean penalty, the referee refused to make sure Javier Mascherano cleaned the blood on his face. Portugal benefited, now Argentina . This is unfair.
— Emmanuel Morrison (@iMorris_gh) 26 June 2018
Whether that is a penalty or not, this has been a disastrous #WorldCup for Javier Mascherano and it is sad to see this sort of performance from a player who has given so much to #ARG over the years.
— Ben Hayward (@bghayward) 26 June 2018
Not many people know this but Javier Mascherano actually graduated from university with first class honours in utter sh*thousery. #NGAARG
— Dream Team (@dreamteamfc) 26 June 2018
Diwajibkan menang, tak ada pilihan bagi Argentina selain memasukkan pemain bertipikal menyerang lagi berturut-turut, yaitu Cristian Pavon, Maximiliano Meza, dan Sergio Aguero.
Mascherano memimpin lini tengah Argentina bersama Ever Banega akhirnya harus berjibaku menahan serangan balik Nigeria. Wajahnya kemudian mengeluarkan darah, akibat benturan dengan pemain Nigeria.
Dalam pantauan BolaSport.com, darah terlihat mengucur dari wajah Mascherano sejak menit ke-68.
Hingga akhir laga, ia tetap melanjutkan pertandingan dan menolak untuk mendapatkan perawatan terlebih dahulu atau meminta pergantian.
Kemenangan akhirnya diraih Argentina, dan Mascherano pun menjadi salah satu pahlawan yang karena ia bertarung habis-habisan selama babak kedua.
Publik pun beralih dari mencaci ke memuji kerja keras Mascherano yang tetap tampil hingga akhir laga meski berdarah-darah.
The tears flowed tonight. Angel Di Maria. Lionel Messi. Javier Mascherano. All of them. #ARGNGA #WorldCup pic.twitter.com/n8DLaiFYJL
— The Field (@thefield_in) 26 June 2018
Admire Javier Mascherano's spirit, be he has absolutely no business in playing as a midfielder. Terrible!
— Barça Lens (@BarcaLens) 26 June 2018
So pleased for Javier Mascherano. Didn't deserve to finish his career with an error to send Argentina out. Tough to see how they can go much further with him as the single pivot though.
— Andy West (@andywest01) 26 June 2018
Dedication, thy name is @Mascherano pic.twitter.com/Zh684IIAAw
— Argentina Football (@ARG_soccernews) 26 June 2018
(Baca juga: Deretan Ekspresi Emosional Diego Maradona Saat Saksikan Argentina, dari Berdansa sampai Acungkan Jari Tengah)
Menurut catatan WhoScored, Mascherano tampil impresif dalam membendung pertahanan dan menguasai lini tengah.
Ia mencatatkan 3 tekel, 2 intersep, dan 3 sapuan. Sementara akurasi umpan Mascherano mencapai 86,8 persen dan catatan 12 umpan panjang.