Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Legenda timnas Argentina, Diego Maradona, mengungkapkan sebuah pengakuan yang mengejutkan setelah ia dilarikan ke rumah sakit seusai menyaksikan laga antara negaranya kontra timnas Nigeria.
Kemenangan dramatis timnas Argentina disinyalir menjadi penyebab hal tersebut.
Hingga menjelang akhir laga kedua tim masih berbagi angka 1-1 lewat gol Lionel Messi (menit 14) dan penalti Victor Moses (51').
(Baca Juga: Mohamed Salah Pertimbangkan Pensiun dari Timnas Mesir usai Terlibat Masalah Politik)
Hingga akhirnya, Marco Rojo muncul sebagai pahlawan dengan mencetak gol pada menit ke-86. Berkat gol Rojo, Argentina lolos ke babak 16 besar.
Kemenangan tersebut disambut suka cita oleh para pendukung Argentina, tidak terkecuali Diego Maradona yang hadir di Saint Petersburg Stadium.
(Baca juga: 5 Pilar Inti Inggris Terancam Dampak Rencana Perombakan Skuat Sang Pelatih, Termasuk Harry Kane)
Menurut kabar yang didapat BolaSport.com dari akun Twitter jurnalis asal Argentina, Martin Arevalo, menyebutkan bahwa Diego Maradona mengalami masalah tekanan darah rendah.
Diego, il crollo emotivo.pic.twitter.com/6bUVYuT1Cg #ArgentinaNigeria
— Ivan Zazzaroni (@zazzatweet) June 26, 2018
Sepanjang laga kontra Nigeria, Diego Maradona memang tampak ekspresif di tribune penonton.
(Baca Juga: Luis Milla dan Pelatih Korea Selatan Kompak Berikan Pujian untuk Suporter Indonesia)
"Saya ingin memberi tahu semua orang bahwa saya baik-baik saja," kata Maradona, melalui akun instagramnya.
Maradona mengaku, ia tak mengacuhkan saran dokter yang memintanya untuk tak berada di stadion terlalu lama.
It’s exhausting being Maradona. pic.twitter.com/5n3xp8lUx5
— Piers Morgan (@piersmorgan) June 26, 2018
Menurut pengakuannya, seharusnya ia meninggalkan stadion sebelum babak pertama berakhir.
"Sebelumnya, saya telah diperiksa oleh dokter. Dokter merekomendasikan saya untuk pulang setelah babak pertama selesai. Tetapi, saya ingin tetap tinggal demi Argentina. Bagaimana saya bisa pergi dari stadion saat Argentina masih berjuang?" ujar pria berusia 57 tahun tersebut.
(Baca Juga: Messi Bukan Pemimpin Seperti Ronaldo, Dia Seharusnya Malu, Kata Eks Pemain Barcelona)