Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keinginannya Terpenuhi, Jose Mourinho Patut Berterima Kasih kepada Brasil

By Kautsar Restu Yuda - Kamis, 28 Juni 2018 | 05:55 WIB
Ekspresi pelatih Manchester United, Jose Mourinho, seusai laga final Piala FA kontra Chelsea di Stadion Wembley, London, Inggris pada 19 Mei 2018. (IAN KINGTON/AFP)

Manajer Manchester United, Jose Mourinho, menjadi salah satu pihak yang senang dengan kemenangan timnas Brasil atas timnas Serbia di laga terakhir grup E.

Timnas Brasil mengakhiri laga fase grup Piala Dunia 2018 dengan kemenangan atas Serbia dengan skor 2-0 di Spartak Stadium, Moskow, Rabu (27/6/2018) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.

Dwi gol Brasil dicetak oleh Paulinho (menit 36) dan Thiago Silva (68').

(Baca Juga: 10 Bintang Berpeluang Tak Pulang ke Klubnya Usai Piala Dunia 2018, Ada Neymar dan Ronaldo)

Hasil tersebut membuat Brasil mantap bertengger di pucuk klasemen grup E dengan koleksi 7 poin.

Swiss menyusul tepat di belakang Brasil dengan koleksi 5 poin, usai bermain imbang kontra Kosta Rika 2-2 di laga terakhir.

Adapun Serbia (3 poin) dan Kosta Rika (1 poin) secara berurutan menempati posisi tiga dan empat.


(Baca Juga: BREAKING NEWS - AC Milan Dilarang Berlaga di Kompetisi Eropa)

Sebelumnya, Serbia masih memiliki kans untuk lolos karena hanya tertinggal 1 poin dari Brasil dan Swiss.

Syaratnya, Serbia tak boleh tidak menang kala melawan Brasil. Namun, hasil tersebut tidak terwujud.

Hasil ini sesuai harapan sekaligus prediksi Jose Mourinho.

Jose Mourinho menjadi pandit Piala Dunia 2018 untuk RT, sebuah stasiun TV di Rusia.

Hasil fase grup Piala Dunia 2018 menjadi prediksi pertama manajer Manchester United itu.

Mourinho menyebut Brasil dan Swiss akan menjadi dua tim yang lolos, sekaligus membuat Serbia dan Kosta Rika menjadi pesakitan.

Kala menyampaikan prediksi hasil grup E, Mourinho menyelipkan harapannya yaitu Serbia tidak lolos.

(Baca Juga: Argentina Menang, Jorge Sampaoli Dicaci Penonton dan Dicueki Para Pemainnya)

Pelatih asal Portugal itu beralasan bahwa anak asuhnya di Manchester UnitedNemanja Matic, memerlukan istirahat.

“Saya ingin Matic pergi berlibur, jadi Swiss akan finis di posisi kedua. Saya minta maaf Nemanja, tetapi Anda perlu liburan," ucap Mourinho kala itu, seperti dilansir BolaSport.com dari channel Youtube RT.

Matic menjadi pemain kunci Setan Merah musim ini, seperti halnya kala di Chelsea era Mourinho.

Harapan Mourinho cukup masuk akal mengingat Matic hanya absen tujuh dari total 56 laga Manchester Merah di semua ajang.

Dalam 49 kesempatan tampil, hanya empat kali Matic tidak bermain penuh 90 menit.

 

Lionel Messi meluapkan rasa syukurnya di media sosial usai membawa Argentina lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018. . Apa komentar kalian? . #argentina #messi #pialadunia #pialadunia2018 #worldcup #worldcup2018 #euphorussia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P