Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gary Neville Khawatir Inggris Akan Alami Hal Tragis seperti 2 Tahun Lalu

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Jumat, 29 Juni 2018 | 10:59 WIB
Duel antara Fabian Delph (Inggris/17) dan Marouane Fellaini (Belgia) dalam laga Grup G Piala Dunia 2018 di Kaliningrad Stadium, Kamis (28/6/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Keputusan pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, melakukan perombakan besar saat melawan Belgia dinilai Gary Neville penuh risiko. 

Legenda timnas Inggris, Gary Neville, mengaku tak menyangka bahwa pelatih The Three Lions, Gareth Southgate, akan melakukan perombakan besar.

Seperti diketahui, Southgate melakukan delapan pergantian pemain yang diturunkan sebagai starter saat menghadapi Belgia, Kamis (28/6/2018).

"Saya tak berpikir bahwa Gareth (Southgate) akan membuat banyak perubahan pemain," kata Neville seperti dilansir BolaSport.com dari laman Daily Mail.

Pada akhirnya, Inggris harus kalah 0-1 dari Belgia akibat gol cantik Adnan Januzaj pada menit ke-51.

Neville pun khawatir bahwa hasil ini akan membuat momentum yang buruk bagi mentalitas The Three Lions.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)


Gary Neville berbicara dalam konferensi pers saat masih menjabat sebagai pelatih Valencia di Sports City, Valencia, 2 Februari 2016. ( JOSE JORDAN/AFP )

Sebab, ia teringat fenomena saat menjadi asisten pelatih Inggris, Roy Hodgson, pada Piala Eropa 2016 lalu.

Kala itu, ia bersama Hodgson juga melakukan perubahan besar yakni mengganti enam pemain pada laga terakhir babak penyisihan grup.

Langkah Inggris di Piala Eropa 2016, akhirnya terhenti di babak 16 besar setelah takluk 1-2 dari tim debutan, Islandia.

(Baca Juga: Timnas Inggris Punya Misi Tersembunyi Saat Kalah dari Belgia) 

"Saya mengingat kejadian dua tahun lalu, saat kami melakukan enam pergantian pemain pada matchday ketiga melawan Slovakia (yang berakhir 0-0)," ucap Neville.

"Setelahnya, performa buruk jelas terlihat kala menghadapi Islandia. Orang-orang berkata kami telah kehilangan momentum dan menyebut seharusnya kami tak perlu melakukan perubahan," tutur pria 43 tahun ini.

Meski begitu, kolektor 85 caps timnas Inggris ini menilai langkah yang dilakukan Southgate memang sangat berani dan penuh risiko.

"Ini adalah langkah berani. Semua orang berkata Inggris wajib mengalahkan tim terkuat, harus memuncaki Grup G, dan jangan main-main. Tetapi pada akhirnya mereka melakukan (risiko) itu," tutur pria yang kini berprofesi sebagai pengamat sepak bola ini.

"Southgate telah membuat kami terkesima atas pencapaiannya di dua laga perdana Piala Dunia, dan saya suka akan hal itu. Ia jauh lebih baik dari yang saya kira serta memilih mengambil risiko," ucap peraih treble winners 1999 bersama Manchester United ini.

(Baca Juga: [POPULER] Argentina Menang, Jorge Sampaoli Dicaci Penonton dan Dicueki Para Pemainnya) 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P