Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selepas kekalahan dari Rusia di perdelapan final Piala Dunia 2018, Sabtu (1/7/2018), ingatan Fernando Hierro boleh jadi melayang ke momen 16 tahun silam.
Sabtu, 22 Juni 2002, Hierro dan rekan-rekannya di timnas Spanyol, seperti Iker Casillas, Ivan Helguera, Fernando Morientes, hingga Xavi hanya bisa tertunduk setelah langkah mereka di Piala Dunia 2002 terhenti di perempat final.
Adalah tuan rumah Korea Selatan yang menghentikan laju Tim Matador lewat drama adu penalti.
Ketika itu, eksekusi kapten Hong Myung-bo memastikan Taeguk Warriors lolos ke semifinal.
Di kubu Spanyol, adalah winger Joaquin yang menjadi pesakitan setelah menjadi satu-satunya dari 4 eksekutor Tim Matador yang gagal menunaikan tugas.
(Baca Juga: Maradona Sarankan Neymar Kurangi Diving)
(Baca Juga: Kylian Mbappe Bernilai 2 Triliun, Hanya Kalah dari 5 Pemain di Seluruh Dunia)
Lompat ke Stadion Luzhniki berselang 16 tahun kemudian, Fernando Hierro mencicipi kembali kekalahan pahit lewat adu penalti.
Bedanya, kali ini ia berdiri di pinggir lapangan sebagai pelatih Tim Matador, jabatan yang diembannya setelah Julen Lopetegui dipecat hanya beberapa hari sebelum putaran final Piala Dunia 2018 digelar.