Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seorang aktivis perempuan asal Iran ditahan oleh pihak keamanan Rusia setelah pertandingan antara Iran dan Spanyol.
Piala Dunia 2018 di Rusia menghadirkan banyak cerita mengenai wanita penggemar sepak bola asal Iran.
Maryam Qashqaei merupakan seorang aktivis perempuan asal Iran, dia ditahan selama dua jam oleh pihak keamanan stadion utama di Kazan.
Dilansir Bolasport.com dari themoscowtimes.com, menjelang pertandingan antara Iran dan Spanyol, Maryam Qashqaei berencana untuk menaikkan spanduk.
Woman blocked from bringing banner to World Cup game https://t.co/M9X0IM9SUN
— Ian Graham Leask (@igleask) 21 Juni 2018
Spanduk tersebut berisi tulisan protes kepada negaranya, Iran, tentang larangan perempuan menghadiri pertandingan sepak bola di stadion.
"Ketika saya mencoba untuk masuk dengan spanduk saya, pihak keamanan mengatakan bahwa mereka tidak dapat menerimannya," kata Maryam.
(Baca juga: Begini Penampakan Uang Rusia Edisi Khusus Piala Dunia 2018, Keren dan Wajib Dikoleksi!)
"Saya menunjukkan kepada mereka surat ijin saya, tetapi mereka malah menahan saya selama dua jam dan mengambil spanduk milik saya," jelasnya.
Kejadian ini membuat FIFA angkat bicara, melalui juru bicaranya badan sepak bola dunia itu tengah menyelidiki masalah tersebut.
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa spanduk yang berisi tentang dukungan untuk kehadiran perempuan di stadion (di Iran) telah di setujui oleh FIFA dan LOC melalui prosedur formal menjelang Piala Dunia FIFA 2018," kata juru bicara FIFA.
An #Iranian women’s activist said she was stripped of a banner at the #WorldCup in #Russia on Wednesday and blocked from a stadium for two hours after an earlier demonstration drew international headlines https://t.co/N0F7as4fKK pic.twitter.com/s5zx59FMfR
— Al Arabiya English (@AlArabiya_Eng) 21 Juni 2018
"Spanduk itu telah ditampilkan pada pertandingan antara Maroko dan Iran di Saint Petersburg," jelasnya.
"Spanduk itu dianggap oleh FIFA sebagai ekspresi daya tarik sosial yang bertentangan dengan slogan politik, karena itu tidak dilarang dibawah peraturan FIFA," ucao juru bicara tersebut.
(Baca juga: Pelukan Hangat dari Anna Lewandowska untuk Sang Suami yang Frustrasi)