Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menteri Olahraga Arab Saudi Kritik UEFA atas Pemberian Hak Siar Piala Dunia 2018

By Eko Isdiyanto - Sabtu, 23 Juni 2018 | 14:36 WIB
Mohammad bin Salman (kiri), Gianni Infantino (tengah), Vladimir Putin (kanan) duduk bersama di kursi VIP saat laga antara Rusia melawan Arab Saudi. (14/6/2018) (dok-dailymail.co.uk)

Menteri olahraga Arab Saudi melontarkan kritik untuk UEFA terkait hak siar pertandingan sepak bola milik Qatar.

Hak siar Piala Dunia 2018 dan Liga Champions untuk Timur Tengah merupakan pertempuran proksi dalam pemboikotan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 oleh Arab Saudi.

Menteri olahraga Arab Saudi, Turki al-Sheikh melalui tulisan yang diunggah pada akun Twitter pribadi menyebut Presiden UEFA sebagai orang yang bermuka dua.

Dilansir BolaSport.com dari timesofsaudi.com, hal itu dilontarkan karena Alexander Ceferin menolak saat diajak bertemu.

Beberapa saat kemudian, UEFA langsung merespons kritik tersebut melalui tulisan yang diunggah di Twitter setelah pertandingan antara timnas Kroasia dan timnas Argentina.

"UEFA cukup terkejut dengan tweet @Turki_alalshikh, karena Presiden UEFA belum pernah mendengar tentang orang ini dan karena itu dia tidak memiliki alasan untuk bertemu dengannya," tulis akun resmi UEFA.

Channel BeoutQ yang berbasis di Arab Saudi telah secara ilegal menyiarkan pertandingan Piala Dunia 2018.


PResiden UEFA, Aleksander Ceferin (kanan), saat meninggalkan sesi jumpa pers dalam Kongres Luar Biasa UEFA ke-12 di Lagonisi, Yunani, pada 14 September 2016. ( ARIS MESSINIS / AFP )

(Baca juga: Polemik Larangan Menjual dan Mengonsumsi Minuman Beralkohol di Rusia Selama Piala Dunia 2018)

Sementara itu hak eksklusif penyiaran di wilayah tersebut dimiliki oleh jaringan Qatar Bein Sports.

FIFA telah beberapa kali menyindir Arab Saudi atas kejadian itu dengan menyebut BeoutQ sebagai "saluran bajak laut".

Bahkan setelah timnas Arab Saudi dibantai timnas Rusia, FIFA juga menyindir Arab Saudi telah mengambil hak intelektualnya dengan sangat serius.


Suporter Arab Saudi di laga pembuka Piala Dunia 2018 antara Rusia vs Arab Saudi di Stadion Luzhniki, di Moskow, Rusia pada Kamis (14/6/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM )

"UEFA menganggap bahwa pembajakan ilegal sepak bola langsung, terutama pada skala yang dilakukan oleh BeoutQ menimbulkan ancaman signifikan terhadap sepak bola," kata Gianni Infantinno.

Turki al-Sheikh hanya menginginkan bahwa FIFA juga mempertimbangkan perasaan 30 juta penduduk Arab Saudi dan negara arab lainnya yang ingin menikmati pertandingan sepak bola dunia.

Menanggapi permintaan menteri olahraga Arab Saudi, FIFA akan mempertimbangkan kembali hak siar untuk televisi di wilayah tersebut.

(Baca juga: Burger King Meminta Maaf atas Iklan Promosi yang Dianggap Merendahkan Martabat Perempuan Rusia)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P