Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Mengenaskan Para Pemain Korea Utara di Piala Dunia 1966, Bermain Cemerlang tapi Dapat Hadiah Penganiayaan dan Dipenjara

By Muhammad Shofii - Rabu, 13 Juni 2018 | 13:54 WIB
Korut vs Portugal di Piala Dunia 1966. (FIFA)

Para pemain Korut diperlakukan bak pesakitan. Disiksa dan disuruh kerja paksa.

Sebenarnya bukan karena kalah 3-5 dari Portugal yang membuat rezim Kim II Sung murka.

Sang penguasa menilai para pemain Korut tidak disiplin dan melawan norma yang diterapkan selama di Inggris.

Dua hari sebelum berlaga melawan Portugal, para pemain Korut ketahuan pergi minum-minum di bar di Liverpool. Mereka bahkan ditemani para gadis.

Di lapangan, jejak ketidakdisiplinan itu terlihat. Dalam waktu 30 menit, mereka seperti kehabisan bensin.

(Baca juga: 5 Jersey Piala Dunia Terbaik Sepanjang Masa yang Tak Lekang oleh Waktu)

Rezim Kim II Sung berang dan menganggap mental para pemain telah dikorupsi oleh paham imperialis barat.

Hanya kiper Park Douik yang tidak dimasukkan ke Gulag.

Berdasarkan laporan intelijen, Douik tidak ikut berpesta bareng teman-temannya karena sakit perut. Jadi, selamatlah dia dari hukuman penjara.

Kisah menyeramkan ini terkuak berdasar cerita Kang Chol-hwan, seorang tahanan politik sekaligus penulis buku The Aquariums of Pyongyang.