Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sopir taksi yang menabrak kerumunan pejalan kaki di dekat Kremlin pada awal Piala Dunia 2018 dikabarkan telah memberikan kompensasi untuk para korban.
Tujuh orang menjadi korban tabrakan oleh seorang topir taksi di Moskow termasuk dua orang yang juga penggemar asal Meksiko.
Dilansir BolaSport.com dari themoscowtimes.com, pada kejadian tersebut sebuah taksi melakukan manuver belokan ke trotoar di dekat Kremlin yang penuh dengan kerumunan orang pada 16 Juni 2018.
(Baca juga: Waspada! Ditikam dan Dirampok, Ancaman Nyata Kejahatan untuk Para Wartawan pada Piala Dunia 2018 di Rusia)
Aksi yang dilakukan oleh sopir yang diketahui berasal dari Kyrgyzstan sempat dianggap sebagai serangan terorisme.
Meskipun demikian, Chingiz Anarbek, sang sopir taksi mengakui kelelahan saat bekerja, dia keliru menginjakkan kakinya ke pedal gas saat dia ingin mengerem.
(Baca juga: Kegembiraan Dele Alli Diatas Rasa Sedih Ibu Kandungnya)
"Klien saya telah memberikan kompensasi pada sebagian korban untuk material dan kerusakan lainnya," kata pengacara sopir, Pavel Berezin.
Dia juga mengakui bahwa kehilangan kendali atas kesadarannya karena telah bekerja selama 20 jam tanpa tidur.
Taxi Driver From Moscow Run-In Compensates Victims https://t.co/zpCPwEalKF
— Russian Insight (@RussianInsight) 9 Juli 2018
Sang pengacara juga menambahkan bahwa seorang pejabat Kyrgyzstan akan datang ke pengadilan untuk mengkonfirmasi pembayaran kompensasi tersebut.
Permintaan banding di pengadilan untuk menjadi tahanan rumah oleh Anarbek ditolak.
REUTERS / Staff
Footage has emerged of the taxi driver who crashed into a crowd of pedestrians in Moscow being chased from the scene.
— Joseph Cho (@accesspage) 21 Juni 2018
The driver said he fled the scene because he was worried onlookers would try and kill him.
The man said he had https://t.co/0E1cnOBvcT
Atas kejadian itu Chingiz Anarbek menghadapi tuntutan lima tahun penjara atas tuduhan pelanggaran kriminal.
Tuduhan tersebut berdasarkan peraturan lalu lintas negara Rusia.
Dia akan tetap menjadi penghuni tahanan sampai waktu yang ditetapkan oleh pihak kepolisian setempat.
(Baca juga: Siapa Sangka Ibu Kandung Dele Alli Malah Sakit Hati Kepada Sang Putra)