Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pussy Riot, yang menjadi buah bibir masyarakat karena menjadi pitch invader di laga final Piala Dunia 2018, ternyata dengan mulus melewati penjagaan dari steward (penjaga) yang ada di Stadion Luzhniki.
Nama Pussy Riot tiba-tiba mencuat seiring berakhirnya pesta sepak bola di Rusia.
Mereka banyak diberitakan setelah beberapa anggotanya menerobos ke lapangan saat berlangsungnya final antara Prancis dan Kroasia di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7/2018).
Tepatnya, pada menit ke-52, empat orang penyusup tiba-tiba berlari masuk ke dalam lapangan dengan pakian kemeja putih, berdasi dan bertopi.
Dikutip BolaSport.com dari akun instagram Soccer Grand, ternyata keempat anggota grup band tersebut melewati penjagaan dengan longgar sebelum masuk lapangan.
(Baca juga: RCTI Tayangkan Liga Champions Musim 2018-2019)
Terlihat, mereka menuruni tangga di tribune stadion Luzhniki tanpa ada satu pun penjaga yang menghalangi.
Ketika sampai di bawah, mereka tampak berbincang dengan beberapa penjaga, namun tidak diketahui secara pasti apa yang mereka bicarakan.
Sesaat kemudian, keempat personil Pussy Riot langsung berlari ke tengah lapangan. Para penmjaga yang kecolongan mengejar mereka dengan susah payah.
Kroasia menjadi kubu yang paling dirugikan dengan kemunculan Pussy Riot di tengah pertandingan.
Pasalnya, insiden terjadi ketika mereka sedang menyerang.
Luka Modric cs pun tengah dalam kondisi tertinggal.
(Baca juga: Respons N'Golo Kante Terhadap Pujian Membuktikan Sang Gelandang Sosok yang Benar-benar Rendah Hati)
Pada akhirnya, Kroasia gagal membawa ulang trofi karena mengakhiri laga dengan kekalahan 4-2.
Pussy Riot pun harus menerima ganjaran berupa penjara selama 15 hari.