Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski negaranya telah tersingkir, Piala Dunia 2018 masih menyimpan cerita bagi 2 pemain ini.
Adalah pemain Timnas Nigeria John Obi Mikel dan striker Iran, Sardar Azmoun yang menyimpan kisah menyedihkan selama gelaran Piala Dunia 2018.
1. Sardar Azmoun pensiun muda setelah Piala 2018
Pemain Iran, Sardar Azmoun membuat terkejut banyak penggemarnya setelah mengumukan akan pensiun dari membela timnas di usia 23 tahun.
Penyerang muda ini sebelumnya digadang-gadang sebagai Messi Iran karena kemampuannya untuk mencetak gol.
(Baca juga: 2 Alasan Cristiano Ronaldo Nyaris Tak Mungkin Bergabung ke Juventus)
Azmoun yang saat ini bermain untuk klub asal Rusia, FC Rubin Kazan, telah bergabung dengan timnas Iran sejak 2014.
Azmoun merupakan salah satu ujung tombak timnas Iran dengan mencetak 23 gol dari 33 laga.
Azmoun juga berperan besar meloloskan Iran ke Piala Dunia 2018 dengan mencetak 11 gol dari 14 laga Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Sayangnya, Azmoun gagal mencetak satu pun gol di 3 laga yang dilakoni Iran di grup B Piala Dunia 2018.
Iran pun harus tersingkir dari Piala Dunia 2018 setelah finis pada peringkat ketiga grup.
Buntutnya, pemain berusia 23 tahun ini mendapatkan banyak kritik dan cacian fans.
Azmoun mengatakan bahwa komentar-komentar pedas ini telah mempengaruhi kesehatan sang Ibu.
(Baca Juga: Kapten Brasil Ingin Neymar Lanjutkan Kejayaan PSG di Piala Dunia 2018)
Azmoun menuliskan,"Ibu saya telah berhasil mengatasi penyakit serius dan saya sangat senang. Sayangnya, karena keburukan beberapa orang dan cacian yang saya dan rekan tim saya tak pantas dapatkan, kondisi kesehatannya menurun drastis."
"Hal ini membuat saya berada dalam posisi yang sulit dimana saya harus memilih salah satu (ibu atau karier), dan sebagai hasilnya saya memilih ibu saya," lanjutnya.
Keputusan ini jelas sangat disayangkan, mengingat Azmoul saat ini sudah berada dalam peringkat ke 5 pencetak gol terbanyak di timnas Iran sepanjang sejarah.
2. Ayah Jon Obi Mikel Diculik jelang laga penting di Piala Dunia 2018
Pemain Nigria, John Obi Mikel mengungkapkan kisah menyedihkan jelang laga Timnas Nigeria konta Argentina di di pertandingan terakhir grup D Piala Dunia 2018.
Mikel mengungkapkan bahwa ia mendapat kabar penculikan sang ayah hanya beberapa jam sebelum laga yang berlangsung pada Rabu, (27/6/2018).
Mikel diminta untuk membayar uanng tebusan dan tetap diam.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Penculik juga mengancam sang ayah akan dibunuh jika Mikel melapor pada polisi.
Seorang anggota keluarga menyampaikan kabar menyedihkan ini pada Mikel ketika ia tengah berada di bus menuju stadion untuk menghadapi Argentina.
Eks pemain Chelsea ini mengatakan ia tidak bisa menyampaikan kabar ini pada siapapun karena tak ingin memecah konsentrasi rekan setimnya jelang laga.
"Saya bermain saat ayah saya berada di tangan penjahat. Saya harus menahan trauma yang saya rasakan. Saya mengetahuinya hanya 4 jam sebelum laga," ucap Mikel sebagaimana dilansir Bolasport.com dari Sportskeeda.
"Saya terguncang secara emosional dan saya harus membuat keputusan apakah saya siap bermain dalam kondisi mental seperti ini. Saya bingung. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan tapi, pada akhirnya, saya tahu saya tak bisa mengecewakan 180 juta penduduk Nigeria. Saya harus membuang pikiran itu jauh-jauh dari kepala saya dan berjuang membela negara saya terlebih dahulu," lanjutnya.
Ayah Mikel diculik di bagian tenggara Nigeria saat ia bermaksud menghadiri sebuah acara pemakaman.
Untungnya, polisi bisa menyelamatkan ayah kapten timnas Nigeria ini.
(Baca Juga: Spanyol Kembali Lirik Mantan Pemain Real Madrid sebagai Kandidat Pelatih Baru)
Namun sang ayah rupanya sempat disiksa oleh penculik dalam insiden yang berlangsung selama satu minggu ini dan saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
Mikel bermain selama 90 menit dalam laga melawan Argentina namun sayang skuatnya dikalahkan 2-1 oleh Lionel Messi cs.
Gol Marcos Rojo di menit-menit akhir mengubur asa Nigeria untuk melaju ke babak 16 besar.
Ini merupakan kali kedua sang ayah mengalamai penculikan. Sebelumnya, ayah Mikel juga sempat diculik pada Agustus 2011.