Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesuksesan sebuah penyelenggaraan event multicabang seperti Asian Games 2018 ikut ditentukan oleh kinerja para sukarelawan alias volunteer. Namun, panitia menegaskan kewaspadaan dalam menjaga kelancaran kegiatan besar ini.
Isu keamanan dalam menggelar sebuah kegiatan atau acara besar kini menjadi materi pembahasan yang tidak bisa ditinggalkan.
Sejumlah kejadian terkait gangguan keamanan baru-baru ini di beberapa negara ikut mewarnai perhatian panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).
"Salah satu faktor penting dalam pelaksanaan Asian Games 2018 adalah para tenaga sukarela. Kami memperkirakan membutuhkan sekitar 20 ribu volunteer," kata Erick Thohir, Ketua INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee), dalam acara buka puasa bersama pimpinan media massa di Jakarta, Senin (5/6/2017).
Baca juga:
Erick menyebut bukan pekerjaan mudah untuk mendapatkan tenaga sukarela yang demikian banyak dengan proses seleksi yang cepat namun efektif.
"Olahraga seharusnya menjadi ujung tombak pemersatu bangsa. Karena itu, jangan sampai kita gagal menjadi tuan rumah Asian Games. Amit-amit, jangan sampai ada volunteer yang berniat merusak nama baik bangsa ini," ucap Erick.
Erick, yang juga menjadi pengusaha media massa itu, menyinggung kejadian di Eropa ketika ancaman bom mengganggu keamanan dan menebar ketakutan.
Ia menegaskan kepedulian panitia dalam proses penjaringan tenaga sukarela guna menyeleksi mereka yang memiliki rencana lain di luar kesuksesan Asian Games 2018.
"Jangan sampai ada yang menyelinap ke event ini dan mencoreng nama Bangsa Indonesia di muka internasional. Ingat, sekitar 10 ribu atlet dari 44 negara peserta akan datang. Perhatian dunia akan tertuju pada kita," ujar Erick.