Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sisi humanis Jose Mourinho pernah mendatangkan apresiasi dan haru luar biasa. Tukang sapu asal Los Angeles, Amerika Serikat ini tak pernah menyangka akan menikmati kemewahan sepak bola karena bantuan Jose Mourinho.
Di balik gaya yang terkesan cuek dan sombong, ternyata Jose Mourinho punya sifat humanis luar biasa.
Bahkan, dia tetap menghormati seorang tukang sapu.
Tukang sapu asal Los Angeles, Amerika Serikat (AS), Abel Rodriguez, itulah yang beruntung.
Saat Mourinho membawa Real Madrid bertanding dalam laga pra musim di Amerika Serikat, Rodriguez bisa menyapanya.
Itu karena profesinya sebagai tukang sapu di stadion.
(BACA JUGA: Mourinho Sebut Pemain Man United Ogah-ogahan Saat Lawan Real Madrid)
Saat itu, Mourinho sempat menatap dan membalas sapaan Rodriguez, lalu pergi.
Dengan berbagai cara dan menabung sebisanya, Rodriguez berusaha menemui Mourinho di Madrid.
Itu terjadi pada 2013, saat Mourinho masih menangani Madrid.
Tepatnya April 2013, Rodriguez datang ke Madrid seorang diri.
Dia tak memiliki relasi. Tujuannya hanya satu, bertemu Mourinho.
Maka, dia berusaha menunggui tempat latihan Real Madrid.
Betul juga, kala Mourinho keluar dari stadion tempat berlatih, Rodriguez memanggilnya.
Tak disangka, ternyata Mourinho masih ingat Rodriguez yang bertemu selintas di Amerika.
Mourinho terharu atas tekad Rodriguez dan kemudian memberi tiket untuk menonton laga bergengsi El Clasico lawan Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu pada 2 Maret 2013.
Ini anugerah besar kedua yang ia dapatkan dari Mourinho.
Rodriguez yang keturunan Meksiko itu datang sendiri ke Madrid tanpa memiliki relasi atau teman.
Diajak ke Old Trafford
Seusai laga El Clasico, Madrid terbang ke Manchester, Inggris, untuk melawan Manchester United pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions.
Mourinho meminta Rodriguez membantu menyiapkan dan mengurus peralatan pemain Real Madrid.
Ia membantu menyiapkan dan mengatur tas pemain untuk penerbangan ke Inggris.
Dia juga bekerja membantu keperluan latihan tim, sehari sebelum Madrid melawan MU, 5 Maret 2013.
Lalu, pada 5 Maret itu, mimpi lama Rodriguez benar-benar terwujud.
Ia tak menyangka akan berada di Theatre of Dreams.
Apalagi, ia menonton laga besar antara Madrid melawan MU.
Ternyata, aktivitasnya membantu tim Madrid tertangkap televisi.
Keluarga dan rekannya melihatnya berjalan di lapangan dekat Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson.
Beberapa detik sebelumnya, striker MU, Javier Hernandez yang juga dari Meksiko, mendatangi Rodriguez.
Dia mengatakan akan memberikan kostumnya kepada Rodriguez setelah laga usai.
Ternyata, tanpa sepengetahuan Rodriguez, Mourinho telah meminta pemain berjuluk Chicharito itu untuk memberi sesuatu kepada Rodriguez.
Dan, Hernandez menjanjikan kostumnya.
"Orang-orang ini memperlakukan saya seperti saya bagian dari mereka. Ini sesuatu yang akan saya ceritakan kepada cucu-cucu saya," kata Rodriguez bahagia.
Madrid menang 2-1 pada laga itu dan lolos ke perempat final Liga Champions dengan agregat 3-2.
Rodriguez pun bisa menjadi bagian dari kebahagiaan Los Blancos.
Laga itu diwarnai kartu merah untuk Nani.
Itu membuat Sir Alex Ferguson marah karena merasa wasit tak seharusnya memberi kartu merah.
Bahkan, Ferguson kemudian menolak datang ke temu pers.
Meski begitu, Ferguson tetap mengundang Mourinho untuk minum anggur bersama.
Dan, Rodriguez menjadi saksinya. Bahkan, Ferguson datang ke ruang ganti Madrid untuk mengajak Mourinho minum anggur.
Rodriguez menceritakan, "Ia (Ferguson) datang ke ruang ganti dengan segelas anggur di tangannya dan mengatakan kepada saya, 'Katakan kepada Jose (Mourinho) bahwa anggurnya sudah siap, katakan kepadanya juga untuk cepat-cepat'."
Rodriguez terkesan terhadap sikap Ferguson dan Mourinho.
Kepada mereka, ia mengatakan, "Anda benar-benar gentlemen sejati."
Lalu, muncullah Hernandez untuk menepati janjinya memberikan kausnya kepada Rodriguez.
"Hal pertama yang ia (Hernandez) katakan kepada saya adalah, 'Berapa lama kamu bekerja di Real Madrid?'," tutur Rodriguez.
"Lalu, saya jawab, 'Sejujurnya saya tak bekerja untuk mereka.' Saya kemudian menjelaskan kepadanya apa yang terjadi. Dia tampak kaget pada awalnya. Tapi, ia kemudian mengatakan, 'Kamu tahu? Itu mengagumkan'."
Kembali ke ruang ganti Madrid, bek Marcelo bertanya kepada Rodriguez apakah ia mau membawa kausnya ke ruang ganti MU dan ditukarkan dengan kaus Robin van Persie.
Rodriguez melaksanakan permintaannya.
Tetapi, kemudian muncul ide bercanda.
Kepada Marcelo, ia mengatakan, "Dia (Van Persie) mengatakan akan menukar kausnya dengan orang lain."
Padahal, sebenarnya Rodriguez sudah memegang kaus Van Persie, tetapi ia sembunyikan di punggungnya.
Marcelo pun agak kecewa dan mengatakan, "Benarkah?"
Rodriguez buru-buru menjawab, "Saya hanya bercanda. Ini kausnya."
Kenangan terindah
Rodriguez akhirnya kembali ke Los Angeles dengan membawa sejuta cerita dan hadiah.
Ada jersey dari Chicharito, Mesut Oezil, Kaka, dan Michael Essien.
Bahkan, ia mendapat salah satu bola yang dipakai dalam pertandingan.
Kenangan itu amat berharga buat Rodriguez.
Saat Madrid terbang kembali ke Spanyol, Mourinho minum anggur bersama anggota tim.
"Semua orang di Real Madrid bahagia. Sebab, mereka tahu dia (Rodriguez) sejak pramusim dan tahu bahwa ia pekerja keras serta pribadi yang hebat."
"Dia bersama kami dan kami memenangi dua pertandingan. Banyak yang mengatakan bahwa ia sebaiknya tetap bersama kami," kata Mourinho.
Di pesawat, pada malam saat perjalanan dari Manchester ke Madrid, Rodriguez mengatakan, ia tak punya kesempatan untuk berterima kasih kepada Mourinho.
Ia kini juga tak sempat memiliki nomor telepon Mourinho.
Maka, ia sengaja mengisahkan ini sebagai ungkapan terima kasih kepada Mourinho. (*)