Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 kembali digelar di Kota Surabaya mulai 5-7 Agustus 2017.
Audisi tahun ini digelar di Gor Sudirman, Surabaya, dan berfokus pada kelompok usia 11 tahun (U-11) dan kelompok usia 13 tahun (U-13).
Pencarian bakat bulu tangkis ini langsung diawasi oleh beberapa pebulu tangkis legenda Indonesia.
Dikatakan manajer PB Djarum, Fung Permadi, fokus kelompok usia dalam audisi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang lebih mencari bibit-bibit U-13 dan U-15.
Fung menambahkan, dengan pencarian dan pembinaan atlet pada usia dini yang ada di klub, diharapkan muncul dan melahirkan bakat bakat dengan kemampuan terbaik.
"Kami dari PB Djarum komitmen dalam pembinaan pada altet usai dini," kata Fung pada Jumat (4/8/2017).
"Pembinaan yang terstruktur dan berjenjang di PB Djarum pada atlet usia dini diharapkan bisa membentuk karakter dan mengasah atlet mengeluarkan kemampuan terbaiknya."
Fung melanjutkan, Provinsi Jawa Timur memiliki kota dan kabupaten yang kaya potensi atlet bulutangkis berkualitas.
"Surabaya dan Jawa timur memiliki kantong kantong potensial dalam menghasilkan pebulutangkis yang berkualitas istimewa," jelas Fung di GOR Sudirman, Surabaya.
Program Managing Beswan Djarum, Budi Darmawan, menjelaskan program ini dilakukan untuk menjaring altet daerah agar bisa masuk ke pelatnas.
"Program ini kami adakan agar bisa membantu atlet klub di daerah yang jauh untuk bisa bersaing masuk ke klub yang lebih besar" kata Budi.
Pada audisi Beasiswa Bulu Tangkis Djarum, para atlet akan melalui dua tahap seleksi, yakni tahap screening dan tahap turnamen.
Pada tahap screening, tim pemandu bakat akan melihat kemampuan dasar, mental tanding dan fisik peserta.
Jika lolos, peserta akan menuju pada tahap turnamen yang nantinya para peserta akan ditandingkan.
Selanjutnya, para pemandu bakat hanya mengambil empat atlet putra dan dua putri ke babak grand final.
Hingga hari ini (4/8/2017), sudah ada 538 peserta yang terdaftar dan terverifikasi panitia.
Sedangkan, sekitar 700 peserta via online masih dalam tahap proses administrasi panitia.