Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dua Rekan Usain Bolt Ini Meraih Medali Emas Setelah Menjalani Skorsing Kasus Doping

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 7 Agustus 2017 | 13:33 WIB
Pelari asal Jamaika, Usain Bolt, melambaikan tangan ke arah para penonton seusai menyelesai perlombaan lari 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik 2017, di Stadion London, Inggris, Sabtu (5/8/2017). (AFP PHOTO)

 Keberhasilan sprinter Amerika Serikat, Justin Gatlin, dalam memenangi nomor lari 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik 2017, pada Sabtu (5/8/2017) menuai kontroversi.

Justin Gatlin yang berhasil mengalahkan Usain Bolt di lomba lari 100m itu mendapatkan cemoohan dari penonton yang menghadiri Olympic Stadium, London.

Diduga penonton melakukan hal tersebut karena, Justin Gatlin pernah 2 kali tersangkut kasus doping pada tahun 2001 dan 2006

(Baca Begini Respons Presiden IAAF Atas Kemenangan Justin Gatlin)

Dilansir BolaSport.com dari Mirror.co.uk, ternyata Gatlin bukan satu-satunya atlet yang pernah memenangi kejuaraan dunia atletik walaupun sebelumnya tersangkut kasus doping.

Dua di antaranya justru merupakan rekan senegara Usain Bolt.

1. Yohan Blake


Tim lari putra Jamaika (searah jarum jam), Asafa Powell, Yohan Blake, Nickel Ashmeade, dan Usain Bolt, saling berangkulan untuk merayakan kemenangan mereka pada nomor estafet 4x100 meter pada Olimpiade Rio yang berlangsung di Olympic Stadium, Rio de Janeiro, Brasil, Jumat (19/8/2016).(FRANCK FIFE/AFP PHOTO)

Rekan senegara Usain Bolt ini pernah tersandung kasus doping sebelum IAAF World Championships pada tahun 2009.

Blake ditetapkan positif menggunakan stimulan jenis Methylhexanamine yang membuatnya mendapat skorsing selama 3 bulan.

2 tahun setelah skorsing, Yohan Blake berhasil menjuarai ajang IAFF World Championships kategori lari 100m dan memecahkan rekor sebagai juara termuda di kategori tersebut dalam usia 21.

2. Asafa Powell


Sprinter asal Jamaika, Asafa Powell, mengikuti turnamen Melbourne Nitro Athletics Series di Lakeside Stadium, Melbourne, Australia, 11 Februari 2017.(SCOTT BARBOUR/GETTY IMAGES)

Asafa Powell ditetapkan positif menggunakan doping pada tahun 2013.

Hal itu membuat pelari Jamaika tersebut  dilarang tampil pada ajang IAFF World Championships karena mendapat skorsing selama 18 bulan.

Powell dan pelari Jamaika lain menggunakan suplemen Ephiphany D1 dalam latihan tanpa megetahui jika suplemen tersebut mengandung oxilofrine.

Setelah mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), skorsing Asafa Powell dikurangi menjadi 6 bulan. Pada Olimpiade Rio 2016 Powell berhasil meraih medali emas pada kategori lari estafet 4 x 100m. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P