Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Akui Tontowi dkk Dapat Pengaruh Positif di Kudus

By Delia Mustikasari - Kamis, 10 Agustus 2017 | 20:46 WIB
Pasangan ganda campuran nasional, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berpose dengan pelatihnya, Richard Mainaky, setelah acara pemberian bonus Olimpiade dan Paralimpiade 2016 di Gedung Popki, Cibubur, Rabu (2/11/2016). (REXY MAINAKY/PBSI)

Sektor ganda campuran Indonesia baru saja selesai menjalani latihan di Kudus, Jawa tengah, 1-6 Agustus lalu sebagai bagian dari persiapan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017.

Indonesia mengirim dua wakil pada turnamen bergengsi yang digelar setiap tahun ini. Mereka adalah pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.

Pelatih kepala ganda campuran nasional, Richard Mainaky mengaku latihan di Kudus membawa pengaruh positif bagi pemainnya menjelang kejuaraan dunia yang akan digelar di Glasgow, Skotlandia, 21-27 Agustus.

"Kami ingin mendapat suasana baru saat latihan. Di sana, pemain hanya fokus berlatih karena semua fasilitas mulai dari makanan, pelayanan hotel, dan laundry sudah disediakan pihak Djarum," kata Richard saat dihubungi BolaSport, Kamis (10/8/2017).

"Selama di Kudus, pemain lebih banyak berlatih hal teknis. Saya sampai kewalahan meladeni latihan mereka sehingga meminta bantuan Nova (Widianto, asisten pelatih)," ucap Richard.

Selain berlatih, para pemain mendapat sesi motivasi dari legenda bulu tangkis nasional, Christian Hadinata.

"Sesi dengan Koh Chris dilakukan Kamis (3/8/2017). Beliau memberi motivasi bahwa ganda campuran sudah banyak meraih prestasi yakni All England, kejuaraan dunia, hingga Olimpiade," tutur Richard.

"Jadi, sudah seharusnya sektor ganda campuran mempertahankan raihan prestasi tersebut," aku Richard.

Richard mengakui setelah sesi tersebut para pemain semakin optimistis menatap kejuaraan dunia. Kali terakhir ganda campuran yang mempersembahkan gelar juara dunia adalah Tontowi/Liliyana pada 2013.

"Pengaruh positif salah satunya diperlihatkan Praveen. Setelah kalah pada babak pertama Indonesia Open, dia mulai bangkit dengan meminta latihan khusus kepada saya. Hasilnya, bisa dilihat pada Australia Terbuka. Motivasi Praveen/Debby juga meningkat," tutur Richard.

Di Kudus, Richard juga membawa pemain pratama. Tujuannya, agar mereka bisa menjadi sparring bagi Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby.