Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Usain Bolt dan Mohamed Farah menjadikan Kejuaraan Dunia Atletik 2017 di London sebagai kejuaraan atletik terakhir mereka.
Pada kejuaraan yang digelar sejak tanggal 4-13 Agustus 2017 ini, masing-masing atlet diatas mengikuti dua partai perlombaan.
Usain Bolt mengikuti perlombaan lari 100 meter putra dan lari beregu 4x100.
Sedangkan Mo Farah mengikuti lari nomor 5.000 meter putra dan 10.000 meter putra.
Sama-sama mencatatkan hasil fantastis dalam sejarah karier masing-masing, keduanya menutup masa kejayaan secara berbeda.
Bolt harus mengakui bahwa perlombaan terakhirnya di London tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
Pelari berkebangsaan Jamaika ini hanya berhasil menggondol medali perunggu di nomor 100 meter putra.
Humbled pic.twitter.com/SvFL2LlMKB
— Usain St. Leo Bolt (@usainbolt) August 13, 2017
Sedangkan Bolt gagal mempersembahkan yang terbaik di nomor 4x100 setelah ia mendpatkan cedera saat berlomba.
Ini merupakan catatan terburuk Usain Bolt, mengingat ia selalu mendapatkan emas di jarak 100 meter sejak Olimpiade Beijing 2008.
Ini juga kekalahan tanpa medali Usain Bolt di kelas 4x100 meter, setelah hanya mendapat perak pada Kejuaraan Beregu Dunia di Bahamas pada 2015.
Sedangkan, Mo Farah mencatatkan hasil lebih baik di kejuaraan terakhirnya sebagai pelari di trek atletik.
Pelari berkebangsaan Inggris tersebut berhasil menggondol medali emas pada lomba lari 10.000 meter putra.
... #London2017 pic.twitter.com/Gp2VUE45dF
— Sir Mo Farah (@Mo_Farah) August 13, 2017
Namun, perayaannya kurang sempurna ketika ia gagal mencuri medali emas keduanya di nomor 5.000 meter putra.
Di akhir kompetisi, Mo Farah menyumbang satu emas dan satu perak kepada negeri Ratu Elizabeth.
Kemungkinan besar, Usain Bolt akan menjadi pelatih atletik setelah ia gantung sepatu tahun ini.
Berbeda dengan Mo Farah yang masih akan berlari meski di luar lintasan atletik.
Mo Farah rencananya akan masuk ke dunia lari marathon dan akan mengubah nama panggilannya menjadi Mohamed.