Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akibat Cuaca Buruk, Pilot Tak Maksimal di Piala Asia Paralayang

By Weshley Hutagalung - Senin, 14 Agustus 2017 | 14:53 WIB
Dua peserta Piala Asia II Lintas Alam Paralayang 2017, berupaya menambah ketinggian di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat pada Ronde I, Sabtu (12/8). (TAGOR SIAGIAN/HUMAS PB FASI)

 Cuaca yang tidak bersahabat untuk olahraga dirgantara menyebabkan para peserta Piala Asia II Lintas Alam Paralayang II 2017 di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, meraih hasil tidak pada Ronde I, Sabtu (12/8).

Kejuaraan yang dimaksudkan sebagai uji coba lokasi dan perangkat lomba Asian Games XVIII 2018 Indonesia akan berlangsung hingga Senin (14/8).

Sesuai nomor lomba Race To Goal (Lintas Alam Terbatas), sebanyak 101 pilot (sebutan untuk atlet olahraga dirgantara) asal 12 negara harus terbang di atas beberapa titik dalam waktu tercepat.

Namun, karena kecepatan angin yang rendah saat terbang, 10 km per jam dan cuaca mendung, mengakibatkan seluruh peserta tak ada yang menyelesaikan soal sejauh 8,3 km. 

Direktur lomba, Igor Erzen, asal Slovenia, sudah mengingatkan para peserta saat pertemuan teknis Jumat malam (11/8) di Puncak bahwa mereka tidak boleh nebeng awan (cloud flying) saat terbang.

Igor Erzen merupakan Wakil Presiden FAI (Federasi Aeronautika Internasional), induk olahraga dirgantara dunia, bidang gantole (layang gantung) dan paralayang.

Igor Erzen tidak mengizinkan para pilot dengan sengaja memasuki awan agar ketinggiannya bertambah.

Akibat cuaca mendung sehingga ketinggian awan semakin rendah, banyak peserta tak sanggup terbang jauh.

Padahal, syarat utama keberhasilan seorang pilot dalam nomor Lintas Alam adalah terbang setinggi dan sejauh mungkin.

Setelah open window (lomba dibuka) Sabtu (12/8) pukul 11.30 WIB, para pilot menunggu selama hampir tiga jam.

Penyebabnya kecepatan angin berkisar 3-5 km per jam dan kurang memadai untuk lepas landas.

Begitu kecepatan angin bagus, para pilot Korea Selatan berhamburan mengambil posisi.


Setelah menunggu angin membaik selama hampir tiga jam, peserta Piala Asia II Lintas Alam Paralayang 2017 berhamburan untuk lepas landas di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, pada Ronde I, Sabtu (12/8). (TAGOR SIAGIAN/HUMAS FASI)

Para anggota Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) Indonesia untuk Asian Games 2018 menyusul di belakangnya.

Namun, baru 10 menit mereka terbang bersama setelah mendapat thermal (udara panas yang membawa parasut semakin tinggi), kelompok sekitar 16 pilot itu tersedot awan hujan.

Khawatir terkena petir, mereka segera melepaskan diri keluar dari awan.

Akibatnya, parasut mereka semakin menurun.

Seperti yang terjadi pada pilot Pelatnas Jafro Megawanto.

Setelah berhasil melewati salah satu titik dalam soal, Kebun Binatang Taman Safari, ia terpaksa mendarat dengan keras di perkebunan teh di kawasan lokasi pendaratan untuk nomor ketepatan mendarat.

Dikhawatirkan cedera punggung atau tulang ekor, ia dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan rontgen.

Jafro Megawanto beruntung, hasilnya baik dan dia diperbolehkan kembali ke penginapan atlet.

“Saya terkena angin dari arah belakang dan muka mulai kena hujan. Parasut saya semakin turun. Tetapi, saya boleh terbang lagi kok besok,” ujarnya penuh senyum pada Tagor Siagian, Humas PB FASI (Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia), pada sabtu kemarin.

Hasil Piala Asia Lintas Alam Paralayang II 2017 Ronde I, Sabtu (12/8):

Kelas Putri:

  1. Kim Hyunhee (Korsel): 532
  2. Jinhee Baek (Korsel): 391
  3. Diah Kristina Rahayu (Ina): 295

Kelas Putra:

  1. Hong Pilpyo (Korsel): 635
  2. Zhen Jun Zhao (China): 538
  3. Yoshiki Kuremoto (Jepang): 534

Kelas Beregu:

  1. Korea Selatan II: 1675
  2. Korsel I: 1550
  3. Indonesia II (Roni Pratama, Joni Effendi, Reza Kambey, Jafro Megawanto , Milawati Sirin): 1250
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P