Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petarung Ultimate Fighting Championship (UFC), Conor McGregor, dan petinju Floyd Mayweather dijadwalkan bertanding pada 26 Agustus 2017 di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat (AS).
Pertarungan keduanya dinilai tidak lazim karena kedua petarung berasal dari disiplin olahraga bela diri yang berbeda.
Presiden UFC Dana White mengaku awalnya tidak percaya jika pertarungan itu bisa terwujud.
Dana White bahkan berpikir jika mempertemukan McGregor (Republik Irlandia) dan Mayweather (AS) di ring tinju adalah ide yang gila.
"Lalu Conor memberitahu saya jika dia ingin bertarung melawannya (Mayweather) dan saya berpikir, 'Apa? Mengapa? Apa gunanya membicarakan hal semacam ini?'," tutur White yang dilansir Bolasport.com dari Daily Mail.
"Orang itu (Mayweather) tidak akan pernah bertarung di (arena) MMA!' Dan dia (McGregor) hanya (bertingkah) seperti, 'Tidak, aku ingin bertinju melawannya' dan saya hanya berpikir, 'Oke, itu (ide) gila!'," kata White lagi.
Meski sempat menganggap gagasan pertarungan tersebut sebagai hal gila, White pada akhirnya memberi restu kepada McGregor untuk bertarung melawan Mayweather di arena tinju.
Tanpa ijin dari White pertarungan McGregor dan Mayweather akan sulit terwujud karena McGregor terikat kontrak dengan UFC.
Pertarungan pekan depan akan menjadi penampilan pertama McGregor pada pertandingan tinju profesional.
Adapun bagi Mayweather, pertarungan tersebut akan menjadi pertaruhan bagi rekor tak pernah kalah dalam karier tinjunya.