Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rifat Sungkar Ingin Bangkitkan Lagi Semangat Reli Indonesia

By Noverta Salyadi - Senin, 21 Agustus 2017 | 19:50 WIB
Rifat Sungkar dan navigator, Mariachi, mampu menempati podium kedua di putaran pertama ajang Indonesia eXtreme Offroad Racing 2016 yang digelar di lintasan Sirkuit Tembong Jaya Serang, Minggu (29/5/2016). (Pertamina)

Kejuaraan Nasional reli di Ogan Ilir Sumatera Selatan 2017, menjadi awal kebangkitan olahraga reli di Indonesia. Setelah beberapa lama sempat tertidur.

Dari hasil kejurnas ini bukan hanya bisa menampilkan pereli-pereli muda berbakat di tanah air, tetapi juga telah memancing semangat pemerintah daerah untuk menggelar event yang lebih besar.

“Saya sempat kaget dengan lintasan reli ini, pertama saya datang 3 bulan lalu belum terlihat adanya lintasan, tetapi pemerintah daerah Ogan Ilir telah bekerja mewujudkannya dengan cepat. Ini membangkitkan kembali olahraga reli yang sempat tertidur,” ujar Rifat Sungkar Ketua Komisi Reli Indonesia.

Menurut Rifat, ini merupakan tahun pertamanya menjadi ketua komisi reli tetapi dengan dukungan pemerintah daerah yang besar telah menimbulkan semangat baru untuk menggelar event-event selanjutnya.

Kota Palembang, telah menjadi kota bersejarah bagi Rifat karena dari memulai ikut kompetisi reli adalah disini pada tahun 1997 lalu.

“Ini tempat bersejarah sejak tahun 1997 saya pernah berkompetisi disini di perkebunan tebu Cinta Manis ini. Dan saya disini sempat tertegun karena kepedulian yang bergitu tinggi. Ini menjadi ekspektasi bagi diri saya dan semoga Palembang ini menjadi awal yang sangat baik dimana lebih family bagi peserta dan penonton, ” jelas Rifat.

Juara Sprint reli kejurnas seri 1 tahun 2017, mengaku keinginan pemerintah daerah untuk menggelar kejuaraan reli tingkat Asia Pasifik itu sangat baik. Tetapi kita tidak bisa membawanya begitu saja karena membutuhkan persiapan yang lebih baik lagi terutama bagi perelinya. Begitu juga dengan fasilitasnya seperti mobil baru ini butuh adanya kerjasama dengan KONI, IMI maupun bea cukai karena tidak bisa memiliki mobil baru kalau pajaknya tinggi.

“Kita boleh mempunyai cita-cita setinggi-tingginya, karena Asia Pasifik sangat baik bagi daerah. Tetapi tentunya diperlukan rangkai kerjasama antara koni dan IMI tentunya fasilitas mobil terbaru, kita perlu bayar pajak tetapi tentunya untuk fasilitas olahraga bisa ada pengertian, karena kita butuh teknologi baru untuk kita serap, agar bisa mendapatkan prestasi tertinggi,” jelas Rifat.

Dikatakan Rifat dari penyelenggaraan ini jika dilihat dari segi peserta tentunya makin berragam sehinga makin menjanjikan dengan digelarnya di sirkuit Tanjung Senai yang letaknya berada dipusat perkantoran tentunya menambah gairah dicabang otomotif khususnya untuk sprint dan offroad speed.

“Saya dan IMI merasa jika kedepan Indonesia memiliki pengembangan olahraga otomotif lebih baik,” tutur Rifat.